Tarekat Naqsyabandiyah

April 17, 2007 at 2:32 am 264 komentar

Naqsyabandiyah merupakan salah satu tarekat sufi yang paling luas penyebaran nya, dan terdapat banyak di wilayah Asia Muslim (meskipun sedikit di antara orang-orang Arab) serta Turki, Bosnia-Herzegovina, dan wilayah Volga Ural. Bermula di Bukhara pada akhir abad ke-14, Naqsyabandiyah mulai menyebar ke daerah-daerah tetangga dunia Muslim dalam waktu seratus tahun. Perluasannya mendapat dorongan baru dengan munculnya cabang Mujaddidiyah, dinamai menurut nama Syekh Ahmad Sirhindi Mujaddidi Alf-i Tsani (“Pembaru Milenium kedua”, w. 1624). Pada akhir abad ke-18, nama ini hampir sinonim dengan tarekat tersebut di seluruh Asia Selatan, wilayah Utsmaniyah, dan sebagian besar Asia Tengah. Ciri yang menonjol dari Tarekat Naqsyabandiyah adalah diikutinya syari’at secara ketat, keseriusan dalam beribadah menyebabkan penolakan terhadap musik dan tari, serta lebih mengutamakan berdzikir dalam hati, dan kecenderungannya semakin kuat ke arah keterlibatan dalam politik (meskipun tidak konsisten).

Sejarah
Kebanyakan orang Naqsyabandiyah Mujaddidiyah dalam dua abad ini menelusuri keturunan awal mereka melalui Ghulam Ali (Syekh Abdullah Dihlavi [m. 1824]), karena pada awal abad ke-19 India adalah pusat organisasi dan intelektual utama dari tarekat ini. Khanaqah (pondok) milik Ghulam Ali di Delhi menarik pengikut tidak hanya dari seluruh India, tetapi juga dari Timur Tengah dan Asia Tengah. Hingga kini Khanaqah masih tetap (pernah mengalami masa tidak aktif akibat perampasan Delhi oleh orang Inggris pada tahun 1857). Namun fungsi Pan-Islami-nya sebagian besar diwarisi oleh para wakil dan pengganti Ghulam Ali yang menetap di tempat-tempat lain di Dunia Muslim. Yang terpenting adalah para syekh yang tinggal di Makkah dan Madinah: kedua kota suci ini menyebarkan Tarekat Naqsyabandiyah di banyak tanah Muslim sampai terjadinya penaklukan Hijaz oleh kaum Wahabiyah pada 1925, yang mengakibatkan dilarangnya seluruh aktivitas sufi. Demikianlah, Muhammad Jan Al-Makki (w. 1852), wakil Ghulam Ali di Makkah, menerima banyak peziarah Turki dan Basykir, yang kemudian mendirikan cabang-cabang baru Naqsyabandiyah di kampung halamannya. Pengganti Ghulam Ali yang pertama di Khanaqah Delhi, Abi Sa’id, melewatkan beberapa waktu di Hijaz untuk menerima pengikut baru. Anak dan pengganti Abu Sa’id, Syekh Ahmad Sa’id, memilih tinggal di Madinah setelah suatu peristiwa besar pada tahun 1857, memindahkan arah

Naqsyahbandiyah India ke Hijaz untuk sementara. Ketiga putra Ahmad Sa’id sama-sama memperoleh warisannya: dua orang pergi ke Mekkah dan menarik pengikut dari India serta Turki di sana. Sementara yang ketiga, Muhammad Mazhhar, tetap di Madinah dan mengelola pengikut yang terdiri dari ulama dan pengikut dari India, Turki Daghestan, Kazan, dan Asia Tengah. Namun, yang paling penting dari pengikut Muhammad Mazhhar adalah seorang Arab, Muhammad Salih al-Zawawi dan murid-muridnya yang tidak merasakan kebencian, yang umumnya ditujukan kepada Ulama Pribumi terhadap orang-orang non Arab dalam masyarakat mereka.

Sebagai guru fiqih Syafi’i, dia memiliki akses khusus terhadap orang-orang Indonesia dan orang-orang Melayu yang berkumpul di Hijaz, serta berkat al-Zawawi dan murid-muridnyalah Naqsyabandiyah dikenal secara serius di Asia Tenggara. Di Pontianak di pantai barat Kalimantan, masih terdapat berbagai jejak garis Naqsyabandiyah yang terpancar dari Hijaz ini.

Dorongan yang membawa Naqsyabandiyah ke zaman modern berasal dari pengganti Ghulam Ali yang lainnya. Maulana Khalid al-Bagdhadi (w. 1827). Beliau mempunyai peranan yang penting di dalam perkembangan tarekat ini sehinga keturunan dari para pengikutnya dikenal sebagai kaum Khalidiyah, dan dia kadang-kadang dipandang sebagai “Pemburu” (Mujaddid) Islam pada abad ke-13, sebagaimana Srihindi dipandang sebagai pemburu Milenium kedua. Khalidiyah tidak terlalu berbeda dengan para leluhurnya Mujaddidiyah. Yang baru adalah usaha Maulana Khalid untuk menciptakan tarekat yang terpusat dan disiplin, terfokus pada dirinya pribadi, dengan cara ibadah yang disebut Rabithah (“petautan”) atau konsentrasi pada citra Maulana Khalid sebelum berdzikir. Usaha ini selanjutnya terkait dengan sikap politik, aktivitas, yang bertujuan untuk mengamankan supremasi syari’at dalam masyarakat Muslim dan menolak agresi Eropa. Setelah kematian Maulana Khalid, tidak ada kepemimpinan yang terpusat, tetapi sikap politik yang mendasari upaya tersebut tetap hidup.

Lahir di Distrik Syahrazur di Kurdistan Selatan pata 1776, Maulana Khalid melewatkan waktu sekitar satu tahun bersama Ghulam Ali di Delhi sebelum kembali ke kampung halamannya pada 1881 dengan “wewenang lengkap dan mutlak” sebagai wakilnya. Sebelum meninggalkan Delhi, Maulana Khalid memberi tahu gurunya bahwa tujuan utamanya adalah untuk “mencari dunia ini demi agama”, dari tiga tempat tinggalnya setelah itu Sulaimaniyah, Bagdad dan Damaskus, beliau mendirikan jaringan 116 wakil, yang masing-masing dengan tanggung jawab yang jelas batas geografisnya. Murid-muridnya mencakup tidak hanya anggota-anggota hierarki agama pemerintahan “Utsmaniyah”, tetapi juga sejumlah gubernur provinsi dan tokoh militer yang sangat penting dalam memajukan wibawa Khalidiyah adalah wakil kedua Maulana Khalid di Istambul, Abdul al-Wahhab al-Susi, yang merekrut Makkizada Musthafa Asim, syekh al-Islam masa itu ke dalam tarekat ini. Usaha untuk meraih pengaruh atas kebijakan Utsmaniyah yang disiratkan oleh berbagai upaya ini tidak pernah benar-benar berhasil.

Namun, terjadi semacam penyejajaran antara Khalidiyah dengan negara Utsmaniyah pada masa pemeritahan Abdulhamid II, yang berteman dengan Khalidiyah terkemuka di Istambul, Ahmed Ziyauddin Gumushanevi (w. 1893). Kepentingan Gumushanevi jauh mentransendenkan yang politis: tulisannya yang dimiliki banyak mengenai sufisme pada umumnya dan Naqsyabandiyah pada khususnya, mewakili puncak sastra sufi Utsmaniyah besar yang terakhir. Sebaliknya, Adbulhamid sangat ditentang oleh Syekh Naqsyabandiyah yang menonjol lainnya, Muhamad As’ad dari Ibril wilayah Irak Utara.

Pengaruh Maulana Khalid mungkin paling nampak di kampung halamannya, Kurdistan. Cabang Naqsyabandiyah yang beliau perkenalkan di sana sepenuhnya memudarkan pengaruh “Qadiriyah”, yang sebelumnya merupakan tarekat paling menonjol di wilayah Kurdistan, dan memunculkan sejumlah keluarga sebagai pemimpin turunan tarekat itu, serta memegang kepemimpinan dalam urusan negara Kurdistan. Hubungan keturunan Naqsyabandiyah dengan separatisme Kurdistan, dan kemudian nasionalisme, pertama kali terlihat dalam pemberontakan besar Kurdistan 1880 yang dipimpim oleh Ubaidillah dari Syamdinan, yang berhasil membebaskan diri, untuk sementara, sebagian besar orang Kurdistan Iran dari kendali Iran. Keluarga Barzani juga mampu mendominasi ungkapan nasionalisme Irak selama beberapa puluh tahun melalui wibawa Naqsabandiyah yang diwarisinya.

Khalidiyah juga mengakar dengan cepat dan tepat di Daghestan, wilayah pegunungan yang terletak di pertemuan Kaukasus dan Rusia Selatan.

Wilayah ini pertama kali diperkenalkan dengan Naqsyabandiyah pada akhir abad ke-18, tetapi kedatangan Khalidiyah yang membuat wilayah itu menjadi daerah Naqsyabandi semasa hidup Maulana Khalid. Penekanan ganda Khalidiyah di Daghestan adalah penggantian hukum-kebiasaan (cotumary law) non Islam menjadi syari’at dan perlawanan terhadap pemerintah Rusia. Pemimpin Naqsyabandiyah pertama untuk orang Daghestan adalah Ghazi Muhammad, yang meninggal dibunuh oleh orang Rusia pada 1832, dan penggantinya dua tahun kemudian mengalami nasib yang sama. Sebaliknya Syamil, yang kemudian mengambil kepemimpinan gerakan itu, mampu menahan Rusia hingga 159, salah satu perlawanan Muslim terhadap imperialisme Eropa yang terlama dan terkenal. Pengaruh Naqsyabandiyah di Daghestan ternyata sulit dicabut; kaum Naqsyabandiyah aktif dalam pemberontakan 1877 oleh Daghestan dan Chechenia yang berjaya pada rentang waktu antara runtuhnya tsar Rusia dan pembentukan pemerintahan Soviet.

Wilayah populasi Muslim lain yang diperintah oleh Rusia yang ternyata menerima Khalidiyah adalah Volga-Ural (sekarang Tatarstan dan Baskira).

Wakil Maulana Khalid di Makkah, Abdullah Makki (Erzincani), menerima seorang murid dari Kazan, Fatsullah Menavusi; namun, yang pengaruhnya terbukti menentukan adalah pengikut Ghumushaveni asal Basykar, Syekh Zainullah Rasulev dari Troisk. Semula Rasulev adalah pengikut garis mujaddidiyah yang pergi ke Bukhara, kemudian mengalihkan kesetiaanya kepada Gumushaveni setelah berkunjung ke Istambul pada 1870. Ketika kembali, dia mempropagandakan Khalidiyah sehingga membangkitkan permusuhan dari para pesaingnya dan menimbulkan kecurigaan dari pihak berwenang Rusia; hal ini mengakibatkan Rasulev dipenjara dan diasingkan. Kemudian bebas lagi pada 1881 dia memperkukuh dan memperkuat pengikutnya sehingga ratusan murid berada di bawah pengaruhnya; mereka tidak hanya tersebar diwilayah Volga-Ural, tetapi juga di Kazakhstan dan Siberia. Tatkala kematian tiba pada 1917, dia disebut sebagai “raja spiritual rakyatnya”, dan setelah kematiannya wibawa Rasulev tetap terus bergaung sampai pada periode Soviet: tiga kepala Direktorat Spiritual untuk kaum Muslim Rusia Eropa dan Siberia yang berfungsi di bawah pengawasan Soviet adalah murid-murid Rasulev.

Akhirnya, Khalidiyah memastikan pula penanaman pengaruh Naqsyabandiyah secara permanen di dunia Melayu Indonesia. Abdullah Makki mempunyai murid dari Sumatera yaitu Ismail Minangkabawi. Setelah lama menetap di Makkah, Minangkabawi menetap di Penyengat wilayah kepulauan Riau. Di sana, ia memperoleh kesetiaan dari keluarga pemerintahan, yang sudah mulai diperkenalkan pada Naqsyabandiyah oleh Duta-duta pemerintah yang dikirim dari Madinah oleh Muhammad Mazhhar. Dia juga pergi ke Melayu hingga Kedah, mempropagandakan Khalidiyah ke mana pun ia pergi. Namun usahanya merupakan rintisan, dan digantikan oleh kegiatan dua Khalidiyah yang tinggal di Makkah yaitu Khalil Hamdi Pasya dan Syekh Sulaiman Zuhdi. Kenyataan bahwa kedua orang ini adalah pesaing, saling menuduh bahwa yang lainnya adalah menyimpang dari prinsip Naqsyabandiyah, menyiratkan betapa dunia Melayu Indonesia menjadi sumber pengikut yang kaya untuk Naqsyabandiyah. Dalam jangka panjang, Sulaiman Zuhdi lebih berhasil dari pada pesaingya, hingga Jabal Abi Qubais di Makkah, tempat dia tinggal, dipandang sebagai sumber seluruh Tarekat Naqsyabandiyah di Asia Tenggara. Di antara murid ini banyak yang mendirikan Khalidiyah di berbagai tempat di Sumatera, Jawa dan Sulawesi, yang paling penting adalah Abdil Wahab Rokan (w. 1926). Beliau dikirim dari Makkah pada tahun 1868 dengan misi untuk menyebarkan Khalidiyah di seluruh Sumatera, dari Aceh sampai Palembang — misi yang beliau dilaksanakan dengan sukses besar adalah dari pesantrennya di Bab Al-Salam, Lengkat-Tinggal menetap selama tiga tahun di Johor, dan memungkinkan dia untuk memperluas pengaruhnya lebih jauh ke Semenanjung Malaya.

Praktik Naqsyabandiyah di Dunia Melayu Indonesia sejak dini sangat berbeda dengan adanya ritual yang disebut dengan suluk, yakni menyendiri dengan jangka waktu yang berbeda-beda dan sebagian diiringi dengan puasa. Asal usul praktik ini sangat berbeda dengan tradisi Naqsyabandiyah yang tidak diketahui. Putusnya hubungan dengan Makkah akibat penaklukan Hijaz oleh kaum Wahabiyah makin menambah ciri khas bagi kaum Naqsyabandiyah di Melayu Indonesia.

Peran Politik
Tidak semua perkembangan formatik yang berkenaan dengan Naqsyabandiyah berkaitan dengan Ghulam Ali Dihlavi dan keturunannya. Salah satu keturunan dari Ahmad Sirhindi didirikan di Syur Bazar di pinggiran Kabul pada pertengahan abad ke-19, dan para anggota cabang ini memainkan peranan penting dalam urusan negara Afghanistan hingga pembentukan negara pasca Komunis pertama pada tahun 1991. Di tempat lain di Asia Tengah, Naqsyabandiyah dari berbagai keturunan menonjol dalam perlawanannya terhapap Rusia dan sesudahnya. Dengan demikian pertahanan Goktepe oleh para Turkmen Akhel-Tekke diarahkan oleh seorang pengikut Naqysabandiyah, yaitu Muhammad Ali Ihsan (Dukchi Ikhsan). Naqsyabandiyah juga memimpin pemberontakan melawan pemerintah Cina di Xinjing pada tahun 1863 dan 1864 dan di Shannxi serta Gunsu antara 1862 dan 1873.

Ciri khas yang ditunjukan oleh kelompok Naqyabandiyah ini sering digambarkan dalam negara modern, terutama di Turki. Namun, di Turkli perlawanan Naqsyabandiyah terhadap sekulerisme selalu bersifat pasif (kecuali pemberontakan Sa’id). Penggambaran peristiwa Menemen 1931 sebagai konspirasi Naqsyabandiyah yang menyebabkan Syekh Muhammad As’ad (Mehmed Esad) dihukum mati secara adil, sekarang diragukan.

Sejumlah pemimpin Naqsyabandiyah menjadi orang penting sebagai guru spiritual dan intelektual: Mahmud Sami Ramazanoglu (w. 1984), pengganti Syekh Muhammad As’ad. Mehmed Zahid Kotku (w.1980), keturunan spiritual dari Gumushanevi bersama penggantinya Esad Gosan (sampai sekarang masih hidup) dan Resit Erol (w. 1994). Kegiatan mengajar para syekh ini beserta syekh lainnya secara alamiah memiliki pengaruh politik, namun cenderung mengarah pada pengintegrasian Naqsyabandiyah ke dalam struktur Republik Turki, dan bukan penolakan terhadap struktur tersebut. Penting dicatat bahwa beberapa pemimpin Naqsyabandiyah hadir secara menonjol di pemakaman Presiden Turki, Turgut Ozal pada 1993.

Kaum Naqsyabandiyah dalam jumlah dan kekuatan intelektualnya, tidak dapat digambarkan secara seragam dalam Dunia Islam sekarang ini.

Pengaruh mereka mungkin paling kuat di Turki dan wilayah Kurdistan, dan yang paling lemah adalah di Pakistan. Pada masa pemerintahan Soviet, pengaruh Naqsyabandiyah sangat terasa pada gerakan “Islam bawah tahan” di Kaukasus Asia Tengah. Namun, pada akhirnya pemerintahan Soviet tidak diikuti perkembangan Naqsyabandiyah di permukaan.

Berbagai Ritual dan Teknik Spiritual Naqsyabandiyah
Seperti tarekat-tarekat yang lain, Tarekat Naqsyabandiyah itu pun mempunyai sejumlah tata-cara peribadatan, teknik spiritual dan ritual tersendiri. Memang dapat juga dikatakan bahwa Tarekat Naqsyabandiyah terdiri atas ibadah, teknik dan ritual, sebab demikianlah makna asal dari istilah thariqah, “jalan” atau “marga”. Hanya saja kemudian istilah itu pun mengacu kepada perkumpulan orang-orang yang mengamalkan “jalan” tadi.

Naqsyabandiyah, sebagai tarekat terorganisasi, punya sejarah dalam rentangan masa hampir enam abad, dan penyebaran yang secara geografis meliputi tiga benua. Maka tidaklah mengherankan apabila warna dan tata cara Naqsyabandiyah menunjukkan aneka variasi mengikuti masa dan tempat tumbuhnya. Adaptasi terjadi karena keadaan memang berubah, dan guru-guru yang berbeda telah memberikan penekanan pada aspek yang berbeda dari asas yang sama, serta para pembaharu menghapuskan pola pikir tertentu atau amalan-amalan tertentu dan memperkenalkan sesuatu yang lain. Dalam membaca pembahasan mengenai berbagai pikiran dasar dan ritual berikut, hendaknya selalu diingat bahwa dalam pengamalannya sehari-hari variasinya tidak sedikit.

Asas-asas
Penganut Naqsyabandiyah mengenal sebelas asas Thariqah. Delapan dari asas itu dirumuskan oleh ‘Abd al-Khaliq Ghuzdawani, sedangkan sisanya adalah penambahan oleh Baha’ al-Din Naqsyaband. Asas-asas ini disebutkan satu per satu dalam banyak risalah, termasuk dalam dua kitab pegangan utama para penganut Khalidiyah, Jami al-‘Ushul Fi al-‘Auliya. Kitab karya Ahmad Dhiya’ al-Din Gumusykhanawi itu dibawa pulang dari Makkah oleh tidak sedikit jamaah haji Indonesia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Kitab yang satu lagi, yaitu Tanwir al-Qulub oleh Muhammad Amin al-Kurdi dicetak ulang di Singapura dan di Surabaya, dan masih dipakai secara luas. Uraian dalam karya-karya ini sebagian besar mirip dengan uraian Taj al-Din Zakarya (“Kakek” spiritual dari Yusuf Makassar) sebagaimana dikutip Trimingham. Masing-masing asas dikenal dengan namanya dalam bahasa Parsi (bahasa para Khwajagan dan kebanyakan penganut Naqsyabandiyah India).

Asas-asasnya ‘Abd al-Khaliq adalah:

  1. Hush dar dam: “sadar sewaktu bernafas”. Suatu latihan konsentrasi: sufi yang bersangkutan haruslah sadar setiap menarik nafas, menghembuskan nafas, dan ketika berhenti sebentar di antara keduanya. Perhatian pada nafas dalam keadaan sadar akan Allah, memberikan kekuatan spiritual dan membawa orang lebih hampir kepada Allah; lupa atau kurang perhatian berarti kematian spiritual dan membawa orang jauh dari Allah (al-Kurdi).
  2. Nazar bar qadam: “menjaga langkah”. Sewaktu berjalan, sang murid haruslah menjaga langkah-langkahnya, sewaktu duduk memandang lurus ke depan, demikianlah agar supaya tujuan-tujuan (ruhani)-nya tidak dikacaukan oleh segala hal di sekelilingnya yang tidak relevan.
  3. Safar dar watan: “melakukan perjalanan di tanah kelahirannya”. Melakukan perjalanan batin, yakni meninggalkan segala bentuk ketidaksempurnaannya sebagai manusia menuju kesadaran akan hakikatnya sebagai makhluk yang mulia. [Atau, dengan penafsiran lain: suatu perjalanan fisik, melintasi sekian negeri, untuk mencari mursyid yang sejati, kepada siapa seseorang sepenuhnya pasrah dan dialah yang akan menjadi perantaranya dengan Allah (Gumusykhanawi)].
  4. Khalwat dar anjuman: “sepi di tengah keramaian”. Berbagai pengarang memberikan bermacam tafsiran, beberapa dekat pada konsep “innerweltliche Askese” dalam sosiologi agama Max Weber. Khalwat bermakna menyepinya seorang pertapa, anjuman dapat berarti perkumpulan tertentu. Beberapa orang mengartikan asas ini sebagai “menyibukkan diri dengan terus menerus membaca dzikir tanpa memperhatikan hal-hal lainnya bahkan sewaktu berada di tengah keramaian orang”; yang lain mengartikan sebagai perintah untuk turut serta secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat sementara pada waktu yang sama hatinya tetap terpaut kepada Allah saja dan selalu wara’. Keterlibatan banyak kaum Naqsyabandiyah secara aktif dalam politik dilegitimasikan (dan mungkin dirangsang) dengan mengacu kepada asas ini.
  5. Yad kard: “ingat”, “menyebut”. Terus-menerus mengulangi nama Allah, dzikir tauhid (berisi formula la ilaha illallah), atau formula dzikir lainnya yang diberikan oleh guru seseorang, dalam hati atau dengan lisan. Oleh sebab itu, bagi penganut Naqsyabandiyah, dzikir itu tidak dilakukan sebatas berjamaah ataupun sendirian sehabis shalat, tetapi harus terus-menerus, agar di dalam hati bersemayam kesadaran akan Allah yang permanen.
  6. Baz gasyt: “kembali”, ” memperbarui”. Demi mengendalikan hati supaya tidak condong kepada hal-hal yang menyimpang (melantur), sang murid harus membaca setelah dzikir tauhid atau ketika berhenti sebentar di antara dua nafas, formula ilahi anta maqsudi wa ridlaka mathlubi (Ya Tuhanku, Engkaulah tempatku memohon dan keridlaan-Mulah yang kuharapkan). Sewaktu mengucapkan dzikir, arti dari kalimat ini haruslah senantiasa berada di hati seseorang, untuk mengarahkan perasaannya yang halus kepada Tuhan semata.
  7. Nigah dasyt: “waspada”. Yaitu menjaga pikiran dan perasaan terus-menerus sewaktu melakukan dzikir tauhid, untuk mencegah agar pikiran dan perasaan tidak menyimpang dari kesadaran yang tetap akan Tuhan, dan untuk memlihara pikiran dan perilaku seseorang agar sesuai dengan makna kalimat tersebut. Al-Kurdi mengutip seorang guru (anonim): “Kujaga hatiku selama sepuluh hari; kemudian hatiku menjagaku selama dua puluh tahun.”
  8. Yad dasyt: “mengingat kembali”. Penglihatan yang diberkahi: secara langsung menangkap Zat Allah, yang berbeda dari sifat-sifat dan nama-namanya; mengalami bahwa segalanya berasal dari Allah Yang Esa dan beraneka ragam ciptaan terus berlanjut ke tak berhingga. Penglihatan ini ternyata hanya mungkin dalam keadaan jadzbah: itulah derajat ruhani tertinggi yang bisa dicapai.

Asas-asas Tambahan dari Baha al-Din Naqsyabandi:

  1. Wuquf-i zamani: “memeriksa penggunaan waktu seseorang”. Mengamati secara teratur bagaimana seseorang menghabiskan waktunya. (Al-Kurdi menyarankan agar ini dikerjakan setiap dua atau tiga jam). Jika seseorang secara terus-menerus sadar dan tenggelam dalam dzikir, dan melakukan perbuatan terpuji, hendaklah berterimakasih kepada Allah, jika seseorang tidak ada perhatian atau lupa atau melakukan perbuatan berdosa, hendaklah ia meminta ampun kepada-Nya.
  2. Wuquf-i ‘adadi: “memeriksa hitungan dzikir seseorang”. Dengan hati-hati beberapa kali seseorang mengulangi kalimat dzikir (tanpa pikirannya mengembara ke mana-mana). Dzikir itu diucapkan dalam jumlah hitungan ganjil yang telah ditetapkan sebelumnya.
  3. Wuquf-I qalbi: “menjaga hati tetap terkontrol”. Dengan membayangkan hati seseorang (yang di dalamnya secara batin dzikir ditempatkan) berada di hadirat Allah, maka hati itu tidak sadar akan yang lain kecuali Allah, dan dengan demikian perhatian seseorang secara sempurna selaras dengan dzikir dan maknanya. Taj al-Din menganjurkan untuk membayangkan gambar hati dengan nama Allah terukir di atasnya.

Zikir dan Wirid
Teknik dasar Naqsyabandiyah, seperti kebanyakan tarekat lainnya, adalah dzikir yaitu berulang-ulang menyebut nama Tuhan ataupun menyatakan kalimat la ilaha illallah. Tujuan latihan itu ialah untuk mencapai kesadaran akan Tuhan yang lebih langsung dan permanen. Pertama sekali, Tarekat Naqsyabandiyah membedakan dirinya dengan aliran lain dalam hal dzikir yang lazimnya adalah dzikir diam (khafi, “tersembunyi”, atau qalbi, ” dalam hati”), sebagai lawan dari dzikir keras (dhahri) yang lebih disukai tarekat-tarekat lain. Kedua, jumlah hitungan dzikir yang mesti diamalkan lebih banyak pada Tarekat Naqsyabandiyah daripada kebanyakan tarekat lain.

Dzikir dapat dilakukan baik secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. Banyak penganut Naqsyabandiyah lebih sering melakukan dzikir secara sendiri-sendiri, tetapi mereka yang tinggal dekat seseorang syekh cenderung ikut serta secara teratur dalam pertemuan-pertemuan di mana dilakukan dzikir berjamaah. Di banyak tempat pertemuan semacam itu dilakukan dua kali seminggu, pada malam Jum’at dan malam Selasa; di tempat lain dilaksanakan tengah hari sekali seminggu atau dalam selang waktu yang lebih lama lagi.

Dua dzikir dasar Naqsyabandiyah, keduanya biasanya diamalkan pada pertemuan yang sama, adalah dzikir ism al-dzat, “mengingat yang Haqiqi” dan dzikir tauhid, ” mengingat keesaan”. Yang duluan terdiri dari pengucapan asma Allah berulang-ulang dalam hati, ribuan kali (dihitung dengan tasbih), sambil memusatkan perhatian kepada Tuhan semata. Dzikir Tauhid (juga dzikir tahlil atau dzikir nafty wa itsbat) terdiri atas bacaan perlahan disertai dengan pengaturan nafas, kalimat la ilaha illa llah, yang dibayangkan seperti menggambar jalan (garis) melalui tubuh. Bunyi la permulaan digambar dari daerah pusar terus ke hati sampai ke ubun-ubun. Bunyi Ilaha turun ke kanan dan berhenti pada ujung bahu kanan. Di situ, kata berikutnya, illa dimulai dengan turun melewati bidang dada, sampai ke jantung, dan ke arah jantung inilah kata Allah di hujamkan dengan sekuat tenaga. Orang membayangkan jantung itu mendenyutkan nama Allah dan membara, memusnahkan segala kotoran.

Variasi lain yang diamalkan oleh para pengikut Naqsyabandiyah yang lebih tinggi tingkatannya adalah dzikir latha’if. Dengan dzikir ini, orang memusatkan kesadarannya (dan membayangkan nama Allah itu bergetar dan memancarkan panas) berturut-turut pada tujuh titik halus pada tubuh. Titik-titik ini, lathifah (jamak latha’if), adalah qalb (hati), terletak selebar dua jari di bawah puting susu kiri; ruh (jiwa), selebar dua jari di atas susu kanan; sirr (nurani terdalam), selebar dua jari di atas putting susu kanan; khafi (kedalaman tersembunyi), dua jari di atas puting susu kanan; akhfa (kedalaman paling tersembunyi), di tengah dada; dan nafs nathiqah (akal budi), di otak belahan pertama. Lathifah ketujuh, kull jasad sebetulnya tidak merupakan titik tetapi luasnya meliputi seluruh tubuh. Bila seseorang telah mencapai tingkat dzikir yang sesuai dengan lathifah terakhir ini, seluruh tubuh akan bergetar dalam nama Tuhan. Konsep latha’if — dibedakan dari teknik dzikir yang didasarkan padanya — bukanlah khas Naqsyabandiyah saja tetapi terdapat pada berbagai sistem psikologi mistik. Jumlah latha’if dan nama-namanya bisa berbeda; kebanyakan titik-titik itu disusun berdasarkan kehalusannya dan kaitannya dengan pengembangan spiritual.

Ternyata latha’if pun persis serupa dengan cakra dalam teori yoga. Memang, titik-titik itu letaknya berbeda pada tubuh, tetapi peranan dalam psikologi dan teknik meditasi seluruhnya sama saja.

Asal-usul ketiga macam dzikir ini sukar untuk ditentukan; dua yang pertama seluruhnya sesuai dengan asas-asas yang diletakkan oleh ‘Abd Al-Khaliq Al-Ghujdawani, dan muntik sudah diamalkan sejak pada zamannya, atau bahkan lebih awal. Pengenalan dzikir latha’if umumnya dalam kepustakaan Naqsyabandiyah dihubungkan dengan nama Ahmad Sirhindi. Kelihatannya sudah digunakan dalam Tarekat Kubrawiyah sebelumnya; jika ini benar, maka penganut Naqsyabandiyah di Asia Tengah sebetulnya sudah mengenal teknik tersebut sebelum dilegitimasikan oleh Ahmad Sirhindi.

Pembacaan tidaklah berhenti pada dzikir; pembacaan aurad (Indonesia: wirid), meskipun tidak wajib, sangatlah dianjurkan. Aurad merupakan doa-doa pendek atau formula-formula untuk memuja Tuhan dan atau memuji Nabi Muhammad, dan membacanya dalam hitungan sekian kali pada jam-jam yang sudah ditentukan dipercayai akan memperoleh keajaiban, atau paling tidak secara psikologis akan mendatangkan manfaat. Seorang murid dapat saja diberikan wirid khusus untuk dirinya sendiri oleh syekhnya, untuk diamalkan secara rahasia (diam-diam) dan tidak boleh diberitahukan kepada orang lain; atau seseorang dapat memakai kumpulan aurad yang sudah diterbitkan. Naqsyabandiyah tidak mempunyai kumpulan aurad yang unik. Kumpulan-kumpulan yang dibuat kalangan lain bebas saja dipakai; dan kaum Naqsyabandiyah di tempat yang lain dan pada masa yang berbeda memakai aurad yang berbeda-beda. Penganut Naqsyabandiyah di Turki, umpamanya, sering memakai Al-Aurad Al-Fathiyyah, dihimpun oleh Ali Hamadani, seorang sufi yang tidak memiliki persamaan sama sekali dengan kaum Naqsyabandiyah.

Entry filed under: Sufi.

Memahami Nama ‘Huwa’ : Dia Yang Tak Bisa Diliputi Nama Larangan Memasuki Tempat Pemandian Umum

264 Komentar Add your own

  • 1. taufan dani  |  Mei 12, 2007 pukul 3:41 pm

    kalo boleh tau, saya pengen tau alamat web dimana bisa mencaru data2 tentang mursyid yang ma’dzun diseluruh dunia juga bukunya… trims

    Balas
    • 2. Agussalim  |  Maret 1, 2011 pukul 11:50 am

      Silahkan anda kunjungi situs http://www.baitulamin.org

      Balas
      • 3. khomaini  |  Februari 10, 2012 pukul 5:06 am

        kalo boleh tau ,,, ada kah sama saudara ,, kitab majmuah khalidiyah ,, karangan syekh sulaiman zuhdi ,,

      • 4. agussalimharahaf@yahoo.com  |  Juli 15, 2012 pukul 12:48 am

        kalau boleh saya ingin perdalam lebih lanjut tentang mengenai indara ke enam yang berada dalam tubuh ..,,

    • 5. Taufiq Rahman  |  Oktober 6, 2012 pukul 9:51 am

      Utk menimba ilmu syariat boleh banyak guru.
      Utk bertarekah ambil 1 guru Mursyid …
      Sebelum bertarekah pelajari dulu apa itu tarekat.
      Begitu banyak ajaran tarekat … hati2 … cari yg terbaik menurut (Alquran dan Sunnah).

      Kunjungi : http://www.suryalaya.org/

      Balas
  • 6. imam muktar gozali  |  Juni 6, 2007 pukul 3:33 am

    Ass,Saya pengen mendapatkan dzikir ism al-dzat dan dzikir latha’if,harap dtanggapi ya…Wass

    Balas
    • 7. Syaripudin Sirruhu  |  Februari 9, 2017 pukul 4:32 am

      Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Illahi Anta Maksuudi Waridhooka Mathlubi..Alhamdulillah saya sebagai pengamal thorikah Naqsyabandiyah dari Kec.Kalapanunggal-Sukabumi.mengucapkan trrimksih atas di puatnya artikel ini mudah mudahan menjdi pengetahuan dan wawasan bgi ikhwan akhwat seluruh pengamal thorekarat yang Agung ini sebagai Ilmu pusaka Rosulullash SAW. Yg telah sampai kpda kita sekalian melalui guru guru kita yg mula .Amin jadilah kita Semua Ahli ahli Allah.

      Balas
    • 8. Syaripudin Sirruhu  |  Februari 9, 2017 pukul 5:06 am

      Assalamu alikum,pak imam mukhtar gojali kalou anda benar benar dan yakin ingin dzikr Ismu dzat dan dzikir latha’if.mudah mudahan hidayah Allah beserta anda .Silahkan hubungi no ini 085280441977.

      Balas
  • 9. syafii  |  Juni 7, 2007 pukul 12:32 am

    Ass.wr.wb, Saudara imam muktar gozali jika anda ingin mendapatkan zikir ism al-dzat dan dzikir lathaif silahkan anda buka http://baitulamin.org/ di alamat itu saudara bisa lebih banyak mendapatkan informasi tentang zikir tersebut dan anda juga bisa datang langsung ke tempat tersebut, trimakasih. wassalam

    Balas
    • 10. ridha  |  Juni 28, 2010 pukul 3:45 am

      Assalamu’alaiku abangda Syafii, salam kenal dari saya, abang penganut ajaran tarekat ayah guru juga..?

      wassalam

      Balas
  • 11. esriyanto  |  Juni 19, 2007 pukul 8:20 am

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Artikelnya bagus-bagus. Salam hangat buat ikhwan semuanya. Terimakasih. Wassalam

    Balas
  • 12. Andrianto  |  Oktober 4, 2007 pukul 3:16 am

    Asslamu’alaikum Wr. Wb
    Mau donk ikut majelisnya. alamatnya dmn ya ?

    Balas
    • 13. Abu Bakar  |  Mei 23, 2013 pukul 3:43 am

      Untuk Naqsyabandiyah Haqqani bs setiap senin malam selasa ba’da isya di Rumah Asih Ruko Plaza Iskandarsyah Blok M. samping Mabua Harley Davidson Jaksel. Atau setiap Kamis malam Jumat Ba’da Isya di Masjid Raya Pondok Indah Jaksel

      Balas
  • 14. suwito  |  November 2, 2007 pukul 8:22 am

    Ass. wr. wb..saya hanya ingin tahu apakah di jawa timur ada majelisnya ?
    Wassalam.

    Balas
  • 15. umar  |  November 5, 2007 pukul 4:25 pm

    Pertanyaan :
    1. Kata Tarekat sekali pun tidak pernah disebut di dalam Al Qur’an dan Hadits yang sahih. Bukankah jika Tarekat itu begitu penting dalam Islam tentu Allah dan Rasulnya akan memerintahkan manusia untuk belajar Tarekat? Tidak mungkin Nabi yang bersifat “Baligh” (menyampaikan) menyembunyikan perintah Allah bukan?

    Sebaliknya Nabi berkata bahwa setiap hal yang baru/diada-adakan (di bidang agama) adalah bid’ah dan sesat:

    “Sesungguhnya perkataan yang paling baik adalah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ,dan perkara yang paling buruk adalah perkara yang baru dan setiap bid’ah adalah tersesat” ( H.R Muslim ) .

    Allah mengatakan agama Islam sudah sempurna. Jadi tak perlu lagi ditambah bid’ah seperti Tarekat:

    “…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu….” [Al Maa-idah:3]

    Wallahu alam bis showab

    Balas
    • 16. udin  |  Oktober 1, 2010 pukul 2:55 am

      saudara umar, semoga Allah memberi ampun untuk mu, jangan terlalu mudah mengatakan ini bid’ah itu bid’ah, kenali dan fahami dulu apa itu tarikat kalau memang di dalamnya banyak bahkan 100% menyimpang dari petunjuk al-Qur’an dan al-Hadits bolehlah kita kita katakan itu sesat. kalau anda tidak suka terhadap amaliyah salafushaleh sebaiknya anda jangan memberi komentar. simpan pengetahuan dangkal anda untuk diri anda, gak usah sok menguasai ajaran Islam. kalau memang tarikat itu sesat mungkin sudah banyak ulama-ulama yang mumpuni keilmuannya memberi komentar. apakah pengetahuan agama Anda sudah tidak tertampung, melebihi mereka-mereka?

      Balas
      • 17. hidayat  |  Januari 12, 2012 pukul 8:15 am

        zikulloh, (mengingat Allah) banayak sekali di perintahkan dlm Alqur’an dg tujuan mencari ketenangan, kebahagiaan yg haqiqi, torikot adalah suatu jalan menuju kebahagian dg cara berdzikir,

      • 18. ajeng  |  Januari 13, 2012 pukul 10:03 am

        betul2 betul,janganlah mudah mengatakan itu bid”ah,klo ga tahu betul apa itu tarekat coba pelajari dulu, wlo aku bukan tarekat,tapi yg namanya mengingat Allah itu harus,sepengetahuanku terekat itu tingkatanya lebih dari pada sareat yg sekedar menjalankan 5 rukun islam, istilah laen kalo penangkapanku tarekat itu udah lulus sareat.. semoga yg ilmunya dangkal segera menambah ilmu dan menambah bacaannya.

      • 19. mas piq  |  Desember 15, 2012 pukul 4:29 am

        yang pasti adalah, barang siapa menyalahkan orang lain beribadah, maka sesungguhnya dia lah yang salah dalam beribadah….., saya bukan penganut tarikat, v saya menghormatinya… dan bg sya hub manusia dg Allah tu berbagai mcm cra, dan tdk dilarang lht Al Qur,an srt Al-Baqarah, dan kl bid,ah diharamkan, maka kita ga bisa pakai mobil, pesawat, bahkan makan pakai sendokpun ga boleh…berpikirlah sebekum pkran anda dihilangkan oleh sang MAHA PEMIKIR

      • 20. andi  |  November 17, 2013 pukul 10:41 am

        assalammualaikum wr …….
        saudara umar yg ter hormat ….
        seorang rasulullah S A W kepada orang kafir saja tidak pernah mengatakan sesat….saudara yg hanya manusia biasa saja, bisa memvonis suatu ajaran yg mndekatkan diri kepada ALLAH tanpa mempelajarinya lebih dahulu…..
        tempatkan lah kata2x BID’ah itu pada tempatnya….

        wassalam

    • 21. Ab Rahim  |  November 10, 2010 pukul 7:00 am

      Saudara, apakah di zaman kita yang jauh dari Baginda Rasulullah S.A.W, para sahabat R.A , tabii tabiin , ulama-ulama yang mutakbar pada zaman salafussolleh mampu mentafsirkan Al Quran dan AlHadis pada Zaman kita yang sudah kurangnya ulama-ulama yang muktabar? Jangan lah kita sewenang-wenangnya membidaahkan sesuatu perkara. Fikir-fikirkanlah. Wallahua’lam.

      Balas
    • 22. Syamsun  |  Mei 2, 2011 pukul 12:59 pm

      Kata tarekat ada di Al Qur’an Surat Al Jin ayat 16

      Dan bahwasanya: Jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas tarekat (jalan yang benar), benar-benar kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak).

      Balas
    • 23. parlente  |  November 9, 2011 pukul 3:45 pm

      mungkin pengetahuan agamamu terlalu full sehingga langsung bid’ah sana bid’ah sini…,
      tapi kalo’ memang sudah full apa itu arti dan apa yang di maksud dengan tarekat……???????????????????????????????????????????????????

      Balas
    • 24. uji black  |  Maret 4, 2012 pukul 10:55 am

      untuk saudara umar, LAA ILLAAHA ILLALLOH sudah ada sejak dahulu..kalau anda menganggap tarekat bid’ah berarti anda menganggap dzikir LAA ILLAAHA ILLALLOH itu bid’ah???

      Balas
    • 25. fadli ramadhan  |  Maret 22, 2012 pukul 4:51 am

      Ass…kum Pak Umar,Perlu Anda Ketahui Bahwa Ilmu yg di turunkan Allah itu ada 4 :
      1. Ilmu syari’at
      2. Ilmu Tariqat
      3. Ilmu Hakikat
      4. Ilmu Ma’rifat
      Ke 4 Ilmu ini tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sesuai dengan hadis rosul : “ber Syari’at tanpa Hakikat Fasik dan Ber Hakikat tanpa Syari’at Zindiq”.

      Sesuai Juga dengan Hadis Rosul :
      Awwaludin Ma’rifatullah : “Mula-mula Beragama Mengenal Allah”
      Maksudnya : “Tidak Beragama Seseorang itu Kalau tidak mengenal Allah”.

      Jadi untuk mengenal Allah SWT itu ada jalannya yaitu ke-4 Ilmu diatas.

      Balas
    • 26. rusli dardi  |  Juni 17, 2012 pukul 7:09 pm

      assalamualaiku saya rusli bang umar kalau hati yang mati tidak ada getran, jadi jangan dilarang untuk orang mengingat allah . sebab ,orang yang mengangat allah itulah orang yang sadar sebab di kur,an paling banyak perkataan supaya kita mengingat allah jadi janganlah bang umar mencangah atau menengah orang berzikir semonga bang umar dapat petujuk amin ya robal alamin

      Balas
    • 27. Karebet Signori Umar Ali.  |  Agustus 26, 2012 pukul 3:17 pm

      Mohon saudara Umar jangan terburu buru menganggap tarekat sebuah bid’ah -mohon saudara pahami hadits nabi ( Hadits Qudsi) bahwa Sendi agama ada tiga : Iman,Islam dan Ikhsan.
      Iman dijabarkan dalam ilmu Tauhid,islam dijabarkan dalam Ilmu Fiqh dan Ikhsan dijabarkan dalam ilmu Tariqat.
      Motivasi orang belajar Tariqat hanya satu, yaitu bagaimana tehnik mengolah hati atau jiwa supaya lebih mudah sampai pada tujuan yakni taqarrub kepada Allah.
      Sebagaimana dalam dimensi Islam ( ilmu fiqh) kita kenal istilah ijtihad. begitupun dalam dimensi Ikhsan ( Ilmu Tareqat ) ijtihadnya bukanlah terlarang, tareqat adalah rangkuman hasil eksperiment dari pengalaman beberapa orang ( ahli Tasawuf) tentang cara/metode agar setiap murid dapat mencapai taqarub kepada Allah SWT dengan cara yang paling mudah dan simpel serta terbukti banyak berhasil.
      Mohon saudara umar merenungkan pengalaman batin diri saudara selama ini khususnya dalam mengerjakan ibadah seperti sholat dan dzikir. Sudahkah saudara merasakan lezat yang luar biasa. rasa bahagia dan sejahtera yang tiada tara, dan rasa nikmat yang tidak bisa diukur dengan kata kata. Jika jawabanya belum.
      Maka saya sarankan saudara segera belajar Tareqat.
      Saya sudah mencobanya dan Alhumdulillah saya telah merasan itu semua,sungguh saya tidak berbohong.

      Balas
    • 28. Taiminyah  |  November 20, 2012 pukul 11:50 am

      Sampean Itu yang bid’ah, ngomong pake otak dongo

      Balas
  • 29. masraden  |  November 5, 2007 pukul 11:36 pm

    Surah Jin:11

    a href=”http://www.iiu.edu.my/deed/quran/arabic/72_11.gif”

    `Dan bahawa sesungguhnya (memang maklum) ada di antara kita golongan yang baik keadaannya, dan ada di antara kita yang lain dari itu; kita masing-masing adalah menurut jalan(thoro-i-kho) dan cara yang berlainan.

    1. Benarkah perkataan tarikat sekalipun tak pernah disebut dalam Al-Quran dan hadith yang sahih?

    2. Jika tarikat dikatakan tambahan yang bidaah, apa pula nak dikata terhadap mereka yang menidakkan adanya perkataan tarikat dalam Al-Quran dan hadith?

    Balas
  • 30. Syeikh Tariqat ( al-azhar )  |  November 16, 2007 pukul 11:53 am

    Makluman penting !
    1. Tariqat di sebut di dalam al-quraan dan hadis .
    2. Banyak kitab tafsir berhubung dengan tarikat dan sufi bertajuk “Tafsir Sufi ” 2 jilid.
    3. Walaupun ada menuduh bid’ah tentang tariqat ” Itu tidak mengapa ” kerana bida’h bukan hukum . Hukum hanya 5 wajib, sunat, harus, makruh dan batal. Manakalah “bida’ah ” adalah tambahan dari wahabi menjadi hukum itu 6 , maka hukumnya kufur, dengan kata lain wahabilah bidah terbesar.
    4. Universiti al-azhar sendiri mempunyai Majlis Tariqat.

    Wassalam.

    Balas
  • 31. jaafar  |  November 17, 2007 pukul 4:29 am

    as.kum. Nak tanya adakah imam-imam masjidil haram Mekah yang menangis ketika baca kuran dalam sembahyang dah menyatu atau hampir dengan Allah apa pula kaitannya dengan Wahdatul wujud. Mohon penjelasan. t.kasih

    Balas
  • 32. H Ali M Suwarto  |  Desember 1, 2007 pukul 6:21 am

    Memang demikianlah amalan-amalan Tarekat Nagsyabandiyah tetapi masih ada yang tertinggal yaitu kedelapan anggota tubuh yang vital kenapa tidak di sebutkan atau penulis lupa.? khusus untuk komentar no.2 sdr Imam Muktar Gozali kalau mau belajar dan tentunya itu wajib di pelajari sdr harus mencari dan datang
    saja ke tempat pengajian Tarekat,carilah guru akhirat atau istilah kami di Medan SYEIH jangan se-kali-kali anda belajar melalui
    buku karena nantinya syeitan akan menjadi guru anda..Saya
    berdo’a mudah-mudahan anda mendapatkan Taufik,hidayah dan Inayah dari ALLAH SWT amin..selamat mencari

    Balas
    • 33. ridha  |  Juni 28, 2010 pukul 3:43 am

      Assalamu’alaikum Abangda H. Ali M. Suwarto, salam kenal dari saya, semoga kita bisa ketemu di medan pada waktu suluk, amiiinnn

      Balas
    • 34. taubat  |  September 7, 2011 pukul 5:23 am

      ana minta tolong kenapa belajar tidak boleh melalui buku ? alasan yang jelas ya. soalnya kita kan tahu banyak sekali buku2 karangan ulama terdahulu yang tidak diragukan lagi akan kesuhudan dan keilmuanya. apalagi di tambah zaman sekarang mungkin seperti yang di sabdakan rasululullah bhwa umat islam itu akan kembali asing dengan meninggalnya para ulama. sedangkan untuk saat ini mungkin sudah jarang atau bahkan jarang sekali kita temui ulama2 setingkat dengan ulama terdahulu, atas jawabannya kami sampaikan jazakallahu kairan kassiron

      Balas
      • 35. samiko rahmat  |  Mei 28, 2012 pukul 4:55 am

        buku hanya sekedar catatan untuk menyimpan tulisan daripada ilmu, dengan membuka buku/catatan diharapkan kita ingat kembali. kemudian dari hadist awal arbain nawawi disitu ditunjukkan bagaimana adab seseorang dalam belajar yaitu mendatangi guru, dan tidak pernah satupun hadist yg menunjukkan belajar dari buku, makanya jangan belajar dari buku tanpa pembimbing, analagnya sperti anak sd belajar, tanpa bi,mbingan guru kira2 hasilnya bagaimana ?

  • 36. H.Zamzami  |  Desember 2, 2007 pukul 2:56 pm

    Saya ingin tahu dan ingin belajar Tarekat Naqshbandi atau Qodiriyah, mohon bantuan siapa saja yang bisa memberikan alamat tempat belajar kedua Tareket itu, di Riau, Sumatra Barat atau di Jawa.

    wassalam

    Balas
  • 37. HARNES  |  Desember 5, 2007 pukul 7:24 am

    Saya prihatin kepada umat islam yg belum mengenal tarekat, ini memang pertanda bahwa diakhir jaman akan banyak manusia yg beragama islam tapi hanya kulitnya saja, rohaninya tidak, wassalam

    Balas
  • 38. ardiansyah  |  Desember 9, 2007 pukul 3:50 am

    Periksa, Baca dan tanyakan pada Ahlinya…kata “thoriqat” ada dlm Al qur’an lihat Al Jin 16, bukan ayat 11… maaf bukan ngoreksi hanya mengedit sedikit mungkin ada yg salah ketik..diatas…

    oh ya..klo alamat thareqat qadiriyah naqsabandiyah bisa klik di http://www.suryalaya.org pak…tanya alamatnya disitu ada, thanx

    Balas
  • 39. mazhar ali  |  Desember 10, 2007 pukul 2:42 am

    Salam. Guru kami mengajarkan kepada Saudara lain agama lakum diinukum waliyadiini..kepada Saudara seiman..Lana a’maluna walakum a’maalukum..untuk kami amal kami untuk anda amal anda…kami tidak menyalahkan cara anda tapi kami tidak mengikuti cara anda…Maaf Saudara…ada kitab-kitab tentang Naqsyabandi yang original…tapi boleh fotokopian..seperti Hilyatul Auliya, Hadaiqul Wardiyya dll.. makasih

    Balas
    • 40. ridha  |  Juni 28, 2010 pukul 3:48 am

      betul sekali abang amzhar ali, semoga rahmat dan hidayah Allah SWT, selalu diberikan kepada kita, amiinnnn

      Balas
  • 41. HARNES  |  Desember 11, 2007 pukul 8:27 am

    Trims atas koreksinya kepada sdr.Ardiansyah, semoga kita dimasukkan Alloh kedalam golongan insan pengamal thoriqoh yang istiqomah dan bukan hanya insan ahli teori thoriqoh, semoga ..Amiin…wassalam

    Balas
  • 42. ainaa andalusy  |  Desember 12, 2007 pukul 10:04 pm

    assalamualaikum.

    usai membaca tulisan di sini, dan memantau komentar di sini, terasa seperti di ‘taman-taman’ sahaja. Damainya berada di kalangan yang ‘menuju Tuhan’. Moga Tuhan berkati…

    Ilahi anta maqsudi waredhoka mathlubi.

    Balas
  • 43. mohd azham  |  Desember 18, 2007 pukul 4:08 am

    Kepada sesiapa yang mengatakan Tarikat itu bidaah, tak palah.
    Tetapi boleh tak sesiapa tolong bagi tahu dekat saya macamana saya nak ingat kepada ALLAH (24 jam) dengan merujuk kepada dalil Al-Quran dan HAdis.

    Balas
  • 44. Madong  |  Desember 19, 2007 pukul 9:04 am

    Tidak ada salahnya belajar tarekat-naqsyabandiyah, siapa tahu dari sana, kita bisa mendapatkan Taufik,hidayah dan Inayah dari ALLAH SWT amin.

    Balas
  • 45. har  |  Desember 30, 2007 pukul 3:42 am

    Tarekat adalah….salah satu bagian dari ilmu Allah…
    betapa besar ilmu Allah sehingga kita tak mampu mengetahui isi dam makna yang ada dialam ini , nabi sekalipun….Allahhu a’lam
    jadi bid’ah jika seseorang mengaku nabi atau ajarannya lebih benar dari yang lain, yang penting ajaran itu bermanfaat dan tidak keluar dari ajaran alqur’an.

    Balas
  • 46. anak_mohd_zin  |  Januari 9, 2008 pukul 1:03 am

    Salam pada sesiap yg akan membaca comment saya di sini. Saya tidak la tau sangat tentang Tarekat, saya masih belajar mengenainya. Pada pendapat saya, zikir2 di dlm tarekat naqshabandi ini tidak salah, malah ia dapat menguatkan diri kita, fizikal, mental, dan hati.. Di akhir zaman ini, kita sebagai umat Islam, perlulah kuat mengharungi dunia yg penuh dengan dugaan dan perkara2 yg melekakan.Tambahan kepada amal ibadah seharian, tidak merugikan, malah mendekat kan lagi diri kita kepada Allah S.W.T..

    Balas
  • 47. andriano bobby  |  Januari 17, 2008 pukul 10:14 am

    ass… saya murid tarekat naqsyabandi al khalidi,bagi anda yang ingin berguru tarekat naqsyabandi al khalidi anda bisa berguru kepada kanjeng guru agung raden ABDUSSALAM bin R RIFAI bin R AFFANDI bin syekh ILYAS. alamatnya di pondok pesulukan torikoh naqsyabandi, jalan sokaraja kab. banyumas,jawa tengah 081389882553. terimakasih

    Balas
  • 48. Madadulhaqq.net  |  Januari 30, 2008 pukul 6:47 pm

    Silahkan dikunjungi, Naqsybandi Haqqani Un-Official di Indonesia

    wassalaam,

    Balas
  • 49. Didi Setiawan  |  Februari 2, 2008 pukul 6:17 am

    Assalamua’laikum Wr. Wb Saya punya pertanyaan, tolong donk minta sarannya dari rekan-rekan yang sudah faham atau mengerti tentang bagaimana kita dapat lebih mengenal siapa diri kita sendiri dan apa yang diri kita inginkan? Mohon maaf sebelumnya saya adalah orang yang masih awam dalam hal ini, seperti topik diatas kita harus berdzikir karena dengan begitu kita akan mengingat Allah, tetapi disini yang belum saya dapat fahami bagaimana kita mengenal diri kita? Wasalam

    Balas
    • 50. mas piq  |  Desember 15, 2012 pukul 4:46 am

      asslm….sdr didi, kl sdr ngin mengenal dr sendr, mk sdr belajar, tentang dzat, sifat, asma dan af.alnya Allah SWT. yng lbh jelas adalah di tarikat Akmaliyah, v ngat dasar fikihnya harus kuat, sbb kl ni di gali tanpa dsr fikih yng kuat, sdr akan menjadi murtad…

      Balas
  • 51. Erwin  |  Februari 7, 2008 pukul 11:53 pm

    Assalamu’alaikum, Saya Erwin saat ini berada di Saudi RIyadh, asli Bogor, dimana kira2 saya bisa menemui Mursyid thoriqoh yang mumpuni Arif Billah “syukron” rahoel_macho@yahoo.com

    Balas
  • 52. baktiyar  |  Februari 17, 2008 pukul 9:04 am

    apakah tarekat syech nassabandi ada 1 mursyid d dunia

    Balas
  • 53. santi  |  Februari 27, 2008 pukul 9:32 am

    Asww!. apakah dalam ilmu tasawuf diperbolehkan meramal masa depan dan bagaimana kalau seorang mursyid hidup dalam keadaan mewah, kenapa tidak meniru cara hidup Rasulullah saw yang sederhana?. dan hal yang paling penting yang ingin saya tanyakan, apakah seorang mursyid berhak mengumumkan kapan turunnya lailatur qadar, bukannya itu hanya Allah SWT yang maha tahu???

    Balas
  • 54. syeikh to2ng  |  Maret 3, 2008 pukul 10:46 am

    mursyid ada 19999999999999……………….yg hebat hanya 1 tapi susah untuk dicari dan hanya orang2 yg berohani tinggi yg dekat dengannya…

    Balas
    • 55. ridha  |  Juni 28, 2010 pukul 3:51 am

      betul..betul..betull…

      Balas
  • 56. shoffan  |  Maret 16, 2008 pukul 12:39 am

    alhamdulillah, Allah menakdirkan di dunia ini ada thoriqoh salah satunya naqsyabandiyah. sampai saat ini saya belum pernah menjumpai keindahan cahaya rohani yang melebihi daripada pencerahan yang saya dapatkan dr trq naqsyabandiyah kholidiyah. buat sdr2-ku upayakanlah bisa menjalani ilmu thoriqoh untuk mendapatkan pencerahan hati. namun sya pesan carilah mursyid yg sejati. ciri mursyid sejati ada 3; 1. punya ijazah tertulis silsilah guru2 samapai Nabi SAW 2. punya ijazah guru tidak tertulis berupa tarbiyah/baiat (khusus guru) 3. mencapai faham ma’rifat.

    Balas
  • 57. Vie  |  Maret 18, 2008 pukul 7:27 am

    aSs.saya belajar tarekat qadriyah wa naqsabandiyah,umur 17.sekarang umurku 18,terasa saat pendekatan kepadaNya,godaan yang tidak pernah saya alami begitu terasa sulit.setelah itu,ketakutan muncul seakan merasakan saya mulai mengenalNya.tapi,,,mohon bagaimana cara kita bisa menahan godaan yang sulit kita kendalikan???dan bagaimana tentang puasa makan daging-dagingan??terimakasih…

    Balas
  • 58. BAYU  |  April 2, 2008 pukul 4:03 pm

    Assalaamu’alaikum wr. wb
    Bagi ikhwan yang ingin mengenal Thoriqot Naqsyabandiyah Mujaddadiyah Kholidiyah, khususnya di wilayah Surabaya (Jawa Timur) dan sekitarnya dapat bertemu dengan KH. Qosidi, Insya Allah beliau memiliki ijazah kholifah Naqsyabandiyah. Beralamat di Jl. Ngagel Dadi I-K No. 8, Surabaya – Indonesia.
    Semoga Bermanfaat.
    Wasalaamu’alaikum wr wb……

    Balas
    • 59. ilham nussabudhi  |  Juli 11, 2011 pukul 1:09 am

      selain di ngagel apa ada lagi ?

      Balas
  • 60. sufimuda  |  April 23, 2008 pukul 10:54 pm

    Di Batam ada pusat Tarekat Naqsyabandi Al-khalidi, bernaungan dibawah yayasan Kiblatul Amin Dua, di Perumahan Cendana Batam Centre, disitu ada pengobatan juga, segala jenis penyakit sudah ditangani dan sembuh, termasuk HIV/AIDS

    Balas
  • 61. Eka Danie Lestantyo  |  April 26, 2008 pukul 3:06 am

    Ajaran yang sangat bagus, untuk menambah keilmuan dalam islam. Ingatlah pentingnya menjaga kerahasiah dalam setiap pelajaran (Tarbiyah)! Terima Kasih buat para penganut THoriqot Naqsabandiyah Khalidiyah yang telah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk berdakwah. Kaum qta adalah sedikit, jd biarlah berkembangan sebagaimana Rasulllah mengembangkannya lewat door to door. Saya sangatlah menyayangkan dimana setiap redaksi atau apapun yang memuat tentang apaan tuh Thoriqot apapun selalu mengutarakan sedikit tentang pelajaran penting didalamnya (Tharbiyah). Akhir kata semoga ALLAH mengampuni qta semua dan menjadikan hamba yang bisa sampai tingkatan bersatu DENGANNYA. Amin

    Balas
  • 62. zaki  |  April 26, 2008 pukul 7:14 am

    apakah persamaan naqshabandi haqqani dengan naqshabandi khalidi

    Balas
  • 63. samudra  |  Mei 5, 2008 pukul 8:06 am

    saya minta alamat tariqah naqsyabandiyah al-khalidi yang ada di jakarta selatan ( yg masuk dalam yayasan kiblatul amin dua),
    makasih sebelumnya

    Balas
  • 64. kani al-hijry  |  Mei 10, 2008 pukul 5:59 am

    kepada teman teman saya minta infonya untuk memberitahukan di mana alamat tarekat naqsabandiyah al-kholidiyah di samarinda besrta guru mursyidnya,terima kasih,zazakallah.

    Balas
  • 65. TDW  |  Mei 18, 2008 pukul 8:05 am

    ingin mendengarkan rekaman suara dari tausiah-tausiahnya seorang syaikh (guru mursyid tarekat mutabaroh yang telah khirkoh wilayatul akbar) Tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah, kunjungi : http://WWW.SyaikhAchmadSyaechudin.org

    Balas
  • 66. TDW  |  Mei 18, 2008 pukul 8:07 am

    sudah ada website yang berisi rekaman suara tausiahdari mursyid tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah

    Balas
  • 67. Prio  |  Mei 21, 2008 pukul 1:38 pm

    Apapun itu bentuknya kalau masih berlandaskan Al-Quran dan Hadist maka itu sah-sah saja. Kita tidak bisa mengatakan atau memfonis bahwa aliran tertentu itu salah kalau kita hanya tahu akan kulitnya saja. And kita juga belum pernah mengalami mati bahkan sampai dihisab dihari kemudian (pengadilan di akhirat). Kalau kita sudah pernah dihisab dan dinyatakan kita benar atau salah barulah kita tahu bahwa itu memang benar2 yang hakiki. Jadi kesimpulannya jadikanlah perbedaan persepsi itu sebagai suatu yang indah dalam kerangka islam yang benar-benar Rahmatal Lil Alamin ( pemberi rahmat terhadap seluruh umat manusia ). Wassalam

    Balas
  • 68. Ratu  |  Mei 24, 2008 pukul 5:55 am

    Ass. bisakah diinformasikan alamat tarekat qodiriyah wa naqsyabandiyah yang berada di Singapura dan Amerika? alamat situs maupun alamat jelas. atas informasinya kami ucapkan terima kasih.

    Balas
  • 69. agung  |  Mei 27, 2008 pukul 4:05 am

    Ass Wr Wb, saya mau tanya alamat & no telp tarekat Naqsyabandiyah yang ada di Surabaya – Jawa Timur. Trima kasih, Wassalam

    Balas
  • 70. cinta  |  Juni 2, 2008 pukul 7:26 am

    Assalamu’alaikum wr. wb
    semua perbedaan bakal mendatangkan rahmat dari 4jj i kalau…islam itu sendiri dalam hal ini aturannya(Al-Quran)sudah bisa ditegakkan untuk mengatur kehidupan manusia. Caranya ikutilah perjalanan perjuangan Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabat dalam memenangkan islam itu sendiri. Wujudnya aturan(Al_Quran)digunakan sebagai dasar hukum bagi manusia baik itu muslim,kafir,munafik,fasik,dzalim semua tidak akan lepas dari aturan 4jj I tersebut.Tinggal kembali kepada manusia itu sendiri mau gak memperjuangkan tegaknya aturan 4jj I tersebut atau lebih menyenangi keadaan sekarang ini yang mana aturan 4jj I sudah tidak dipakai sebagai dasar hukum atau lebih suka beribadah sesuai dengan apa2 yang ada pada kelompoknya masing2 sehingga ketika ketika terjadi perbedaan cara pandang tentang ibadah dalam islam, yang ada apa? berpecah belah dan masing2 merasa bangga dengan kelompoknya masing seolah2 kelompoknyalah yang paling benar dihadapan 4jj I.Wahai saudara2ku sadarlah kita ini diciptakan oleh 4jj I untuk menegakkan panji2 islam sebagaimana dahulu Rasulullah Muhammad SAW memperjuangkannya dengan tetesan darah para syuhada.Tidakkah kita ingin melakukan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Menjadi bagian dari orang2 yang diberi nikmat oleh 4jj I seperti para nabi2,para shidiqin,para syuhada dan para sholihin tidakkah kita ingin?atau sebenarnya kita hanya berdusta kepada 4jj I.Wahai saudara2ku lupakanlah sejenak perbedaan2 itu dan bangkitlah bersatu padu untuk menegakkan aturan 4jj I dan kuatkan tali silaturahim dalam menyeru manusia kembali ke jalan 4jj I dengan seruan2 perjuangan untuk tegaknya Dinnullah baik secara daulah sampai pada khilafahnya.Masalah perbedaan cara pandang tentang beribadah kepada 4jj I akan selesai dengan sendirinya kalau…aturan 4jj i sudah berhasil ditegakkan karena hanya satu saja yang akan memutuskan berdasarkan Al-Quran dan sunnah Rasulullah Muhammad SAW yaitu pemimpin yang hak dalam sebuah kekuasaan yang jelas2 kekuasaan ini milik 4jj I yang dimandatkan kepada orang2 yang beriman kepada 4jj i sebagaimana dahulu Rasulullah Muhammad SAW atas kehendak 4jj I memimpin islam.
    Wassalam…

    Balas
    • 71. apa ini?  |  Mei 29, 2012 pukul 7:00 pm

      asswrwb sdri cinta, apakah 4jji? Singkatan dari apa`kah? atau nama lain ALLAH SWT?

      Balas
  • 72. andi  |  Agustus 3, 2008 pukul 7:56 am

    Ass mo tanya alamat atau telpon tarekat yang ada di palembang dimana yaaa..mohon bantuannya

    Balas
  • 73. IWAN  |  Agustus 8, 2008 pukul 9:11 am

    Bagiku tarekat adalah mengenal diri,karna tampa mengenal diri sendiri ,takakan mengenal ALLAH.Bila kita hanya mengenal sar,at hanya mengenal dasar.ibarat kita mengarungi lautan untuk mencari matiara. hanya memiliki perahu,tidak memiliki pendayung,kapan kita akan sampai tujuan.intinya kenalilah dirimu maka engkau akan mengenal allah,jadi untuk yg diatas jangan anda membaca tapi tidak ,memahaminya.

    Balas
  • 74. andi  |  Agustus 13, 2008 pukul 9:46 am

    ass. mo nanya alamat/telpon tarekat yang ada dipalembang dimana?

    Balas
    • 75. Yongki  |  April 27, 2011 pukul 5:53 am

      maaf andi palembangnya dimana

      Balas
  • 76. Kismanto  |  Agustus 18, 2008 pukul 11:45 am

    Ass.

    dlu aq pernah mengikuti di ponpes di desa Margorejo Pati Jawa tengah nama ponpesnya kalau gak salah (Ponpes miftahus sifa’) murobbinya/mursidnya namanya Abdul Wahid/Karmani
    sistem mengajarnya kayak apa yg diutarakan diatas.
    untuk pertemuannya biasanya hari selasa dan hari jumat
    biasanya sistem belajarnya lewat dzikir malam dg amalan tertentu, puasa (puasanya bulan sura dan rajab) misal: bulan sura pasa selama 40 hari. utk penyampaian amalan ini biasanya beda2 menurut tingkatan tertentu.
    itu dulu.
    tapi berhubung mursid saya, mungkin menurut saya pribadi, sudah melenceng dari ajaran Islam, kebanyakan setiap amalan itu memakai mahar/uang untuk membeli piranti ini itu. sehingga bnyak teman2 pada keluar dari ponpes itu termasuk saya,

    nah yg ingin saya tanyakan…
    1. Apakah dalam melakukan suatu amalan misalkan untuk mencapai tingkatan tertentu sebagian ada yg memakai mahar/piranti2 tertentu yg diharuskan hrs dipenuhi utk mengamalkannya?
    2. Posisi sekarang saya sudah tidak aktif lagi di toriqoh naqsyabandiyah, karena banyak penyelewengan2 pda ajaranya, itu yg salah mursid saya apa memang ajaranyanya seperti itu…?
    3. sebenarnya saya ingin sekali pencerahan hati, tetapi sampai sekarang saya belum menemukan, kalau boleh tahu dmna saya belajar toriqoh mohon untuk bimbingannya….?
    4. di desa saya memang kebanyakan orang NU, tapi disitu ada 2 blok yg satu dari Ponpes yg pernah saya ikuti yaitu ponpes miftahusifa’ yg ajarannya mengaku toriqoh naqsyabandiyah dan yg satu lagi dri kelompok yg menganut toriqoh naqsyabandiyah yg lain tapi mursidnya dari Tasik Malaya (biasanya tiap satu bulan sekali group ini pergi ketasik malaya), nah yg saya pertanyakan, gmna jalan solusinya utk mendamaikan……., padahal backgroundnya sama2 NU sama2 mengaku toriqoh naqsyabandiyah, tapi kok bermusuhan sampai sekarang.

    terima kasih atas jawabannya.

    wss,
    salam
    Kismanto

    Balas
    • 77. ridha  |  Juni 28, 2010 pukul 3:59 am

      cari mursyid yg memang benar-benar mursyid…

      Balas
      • 78. Nink  |  Februari 16, 2011 pukul 1:32 am

        di surah yasin ada tu ayat 20 penjelasannya

    • 79. WALLOHU A'LAM  |  Agustus 29, 2011 pukul 4:54 am

      saya juga seperti itu mas,syaikh-nya kalau menjelaskan cuma di kulit2 aja.sandarannya kepada hadist2 kebanyakan hadist2 lemah.coba anda renungkan,siapa yg berani menjamin kemurnian ilmu yg di bawakan tarikat ini kecuali manusia2 yg duduk di majlis tarikat itu sendiri??padahal sudah jelas kalau kita mengaku umat Rosululloh sdh di pastikan selamat dunia akhirat.TAPI kalau mengikuti sunnah2nya.nah,Apakah amalan2 tarikat ini pernah di amalkan oleh Rosululloh??? kalau ada sedikit saja yg tdk pernah di amalkan oleh Rosululloh,berarti majlis ini mengandung bid’ah.dan bid’ah beraarti DOSA BESARRRR.Wallohu A’lam.

      Balas
  • 80. slamet do'a sufrengki  |  September 18, 2008 pukul 3:58 am

    bagaimana hukum zikir ya waktu zikir harus mengingat mursidnya(dg anggapan itu bs memfokuskan) ini salah satu ajaran tarekat naqsabandiyah kan?
    apakah rosul pernah mencontohkan seperti itu?????
    tlg dibalas thx

    Balas
    • 81. Yongki  |  April 27, 2011 pukul 5:58 am

      Maaf pak slamet sepengetahuan saya, kalo dalam torekat naqsyabandiyah aslinya…dalam zikir tidak ada harus mengingat mursyid..hanya ada..1 ya itu tertuju kepada Allah..jika bertemu dengan yang seperti itu berhati-hatilah….coba selidiki dengan seksama demikian.

      Balas
  • 82. yus  |  September 20, 2008 pukul 6:34 am

    Orang melakukan tarekat itu itu sebenarnya orang yang kalah. Karena tkanan ekonomi, pengangguran, frustasi dll, maka banyak orang melarikan diri bersuntuk ria ke masjid, ngakoni tarekat dan beljar hakeekat.

    Balas
    • 83. ridha  |  Juni 28, 2010 pukul 4:01 am

      smg Allah memberi rahmat dan hidayahnya kepada anda, amiinn

      Balas
    • 84. udin  |  Oktober 1, 2010 pukul 3:17 am

      orang-orang seperti anda inilah yang membuat gersang kehidupan rohani umat, menghidupkan masjid dengan dzikir kok dianggap sesat, orang ingin berlama-lama di masjid dianggap menyimpang, mungkin anda merasa senang bila tempat ibadah kosong, majlis-majlis ilmu hanya dihadiri oleh segelintir orang !. seandainya mereka mencari hakekat dengan tarekat karena yang anda katakan– itu lebih baik, karena mereka menyadari bahwa kehidupan ini tidak abadi, segala persoalan yang menghimpit dan menghampiri mereka hanya kepada Allah SWT saja mereka menyerahkan. mereka adalah orang-orang yang memipikan kehidupan akhirat yang lebih baik, ingin lebih dekat kapada dzat yang menciptakannya……

      Balas
    • 85. Nink  |  Februari 16, 2011 pukul 1:34 am

      jagalah bicara anda klo blum bisa nglakoni janganlah menghina Allah maha tau apa yang tersirat di hati hambanya…

      Balas
    • 86. agus  |  Juli 24, 2016 pukul 1:03 am

      Stupid,liat mesjid istiqlal,mercy,bmw,nangkring tiap hari…masak orang nganngur punya itu semua?

      Balas
  • 87. adi jauhari  |  Desember 6, 2008 pukul 5:50 am

    Ass Wr Wb
    Kota Cirebon apa ada Mursid untuk toriqat wa naqsabandi krn saya butuh ketentraman hati.trm ksh

    Balas
  • 88. hendra  |  Desember 9, 2008 pukul 1:48 pm

    Asalamualakum Warahmatullahi wabarakatu untuk semua penganutdan pengamal Thareqat Naksabanyiah Khalidyiah dimanapun ianya berada, Illahi Anta Maksudi Waridhoka Matlubi

    Balas
  • 89. riko  |  Januari 9, 2009 pukul 7:58 am

    dimana saya bisa mendapatkan kapiat tarikat muhamat yaman dan naksabandi

    Balas
  • 90. ALI AL. KHALWATIYAH  |  Februari 3, 2009 pukul 1:59 pm

    BENAR SEKALI KARENA HANYALAH GURU GURU YG AHLI DZIKIR ITULAH YG SEBENAR BENARNYA ORANG TUA KITA DI DUNIA AKHIRAT, DENGAN ADANYA 41 THARIQAT YG MUKTABARAH DI INDONESIA, YG MEMPUNYAI NO. SILSILAH YG BERSAMBUNG SAMPAI KEPADA NABI MUHAMMAD SAW KEPADA MALAIKAT JIBRIL AS KEPADA AN RABBIL IZZATI JALLA JALALUHU. YG TIDAK ADA NOMOR SILSILAHNYA MAKA TIDAK USAH BERGURU KEPADANYA KARENA KEBENARAN ITU ADA DI BELAKANG AKAL. DARI ALI. MURID DARI MAHA GURU SILSILAH NO. 49 TAREQAT AT`TAJ AL KHALWATIYAH WA SAMMANIYAH. 081343994915

    Balas
    • 91. abi ahmad  |  Agustus 23, 2011 pukul 12:58 am

      Assalaamu alaikum wr. wb pa Ali….
      Mohon info hubungan antara TAJ AL KHALWATIYAH WA SAMMANIYAH dengan TAJ AL KHALWATIYAH YUSUF yang dikembangkan oleh Syekh Yusuf Al Makassari.

      Tks atas infonya.

      Balas
  • 92. Muhammad Gafaro Ranaqsa  |  Februari 19, 2009 pukul 4:18 am

    Di mana saya bs mendapat alamat tempat peristirahatan terakhir guru besar Tarekat naqsabandi al khalidi Saidi Syekh Prof. Kadirun Yahya Muhammad Amin QS. Menurut berbagai sumber Semua ilmu dan pemikiran tuan syekh tak terbantahkan dan tak terkalahkan. Bagaimana dengan murid2nya sekarang, kemana dan dimana mereka tersebar, apakah mereka hebat2 jg? Saya ingin berziarah kesana. tks.

    Balas
    • 93. tedseu  |  November 14, 2011 pukul 10:34 am

      boleh saya tahu sedikit alasan mengapa saudara tertarik untuk menziarahi beliau (YM Kakek Guru S.S Kadirun Yahya)? apakah saudara pengamal tarekat ini juga?

      silahkan mencari informasi lebih lanjut di http://www.baitulamin.org/

      Balas
      • 94. aip  |  Januari 3, 2012 pukul 1:39 pm

        Illahi Anta Maksudi Waridhoka Matlubi….Alhamdulillah YM Kakek Guru S.S Kadirun Yahya….sekarang Telah dibangun Pusat Pesulukan di daerah Bambu Apus Jakarta.

  • 95. Lia  |  April 4, 2009 pukul 4:50 am

    Asslm… pengertian tarekat naqsabandiah sendiri itu apa?
    truss apaa perbedaan dengan tarekaat qodiriah?trimakasih
    Wassalam.

    Balas
  • 96. Angga  |  Juni 9, 2009 pukul 8:08 am

    Askum..Apa sih tarekat,adakah sunnah,surrah yg mengajarkannya?Saya harap ada yg bisa menjelaskannya?..Email =angga_bayu@ymail.Com..

    Balas
  • 97. fajr  |  Juni 23, 2009 pukul 8:15 pm

    salam….
    terimakasih
    informasi yang menarik…

    Balas
  • 98. Onta  |  Juli 5, 2009 pukul 5:02 am

    tolong pemilik blok letak2 dari lathifah jangan di publikasikan karena itu adalah rahasia pelajaran dan bahaya bagi orang2 yg belum di talkin….karena qolb2 tersebut berhub dengan jasad,alangkah baiknya cukup nama2nya saja….tolong di perhatikan.

    Balas
  • 99. yayat s.  |  Juli 27, 2009 pukul 6:40 am

    Ass. wr.wb.
    Saya sangat tertarik dengan bahasan torekat khususnya torekat Naqsabandiyah dan qodiriyah tapi saya masih awam tentang torekat, mohon penjelasan apa amalan yang dizikirkan, berapa hari puasanya dan bagaimana tata caranya mohon penjelasan. Terima kasih

    Balas
  • 100. tino  |  Agustus 2, 2009 pukul 10:59 pm

    Salam

    Saya sedang dalam pencarian. ada Apresiasi dan pertanyaan

    Dalam alquran memang ada ayat mengandung kata thoriqah, tetapi jika dilihat secara secara utuh ayat sebelummnya dan maksud tujuan ayat tidak untuk mengikuti jalan seperti alira thoriqot sekarang

    contoh
    1.surat jin ayat 11 ‘kami’ menunjuk pada jin, apakah kita mengikuti jalannya jin

    2. Surat Anahl ayat 69 perintah mengikuti jalan Allah di tunjukan kepada ‘Lebah ” bukan kepada manusia.

    dan masih banyak ayat yang lain tak satupun merujuk untuk mengikuti aliran thoriqot.

    Selain itu ada paham jika tidak mengikuti thorikot di pembalasan Akhir kita tidak akan di terima karena tidak memiliki khalifah atau mursyid yang memberi syafaat .
    sedangkan hal ini berbeda dengan ayat alquran
    bahwa pada hari ahir nanti tidak ada seorangpun yang bisa memberi manfaat bagi orang lain dan segala urusan milik Allah QS Al Infithar 17-19

    Perintah/Perkataan/Fatwa Mursyid tidak terbantahkan jadi kita harus mengikutinya suatu kesalahan apabila membantahnya. Padahal Rosullah sendiri di ikuti bukan karena pribadinya tapi karena Wahyu Allah, Rosullulah adalah manusia biasa hanya bedanya beliau diberi wahyu. apakah mursyid seperti demikian?.

    Pada suatu riwayat Ketika berperang Rosullulah SAW mengajukan pendapat untuk mempertahankan bukit , sahabat bertanya apaka itu perintah Allah atau pendapat Rosul. Apabila perintah Allah akan diikuti, Apabila pendapat Rosul maka Sahabat punya pendapat lain.

    Dalam berdzikir kita harus menghadirkan Mursyid sebagai pembimbing chanel menuju Allah, Seperti kabel menghantarkan Listrik. seolah ada jarak kita dengan Allah. Apakah analogi tersebut tidak musryik karena menyamakan Allah dengan hal lain dan menganggap Mursyid memiliki kedudukan melebihi Rosul. sedangan Allah SWT tak ada sesuatupun yang menyamainya. dan Rosulullah sebagai penyampai Perintah Allah. dan Allah sendiri dekat dengan hambanya seperti urat nadi.( Lupa Ayatnya)

    Mohon Penjelasan

    Balas
  • 101. pdnet83  |  Agustus 3, 2009 pukul 7:53 pm

    asslmlkm…wah smkin bingung nih..syariatnya Rasulullah atau thariqatnya Rasulullah, atau bahkan ma’rifat dan haqiqatnya Rasulullah…weleh…weleh…kalo ada pndaftaran kr2 pilih atao mask yag mana ya ???? ahhh…bgtu bdohnya diri ini…..

    Balas
    • 102. Nink  |  Februari 16, 2011 pukul 1:43 am

      kita blajar cara dzikirnya, biar tidak hanya dzikir di bibir aja namun hayalan masih melayang, ala bi dzikrillahi tathmainnul quluub

      Balas
  • 103. pdnet83  |  Agustus 3, 2009 pukul 8:02 pm

    oh ya…lupa tp saya tdk trima bila sodara seiman diskiti laen…bl ada shlt ghaib ikut jg, mskpun q tk knal sp dia…soal hajatan (tahlilan-red) tetanggaku yang non muslim jg datang kok…wassalam

    Balas
  • 104. ghotik  |  Agustus 14, 2009 pukul 10:35 am

    saya penganut thoriqoh Naqsabandiyah yayasan jabal qubis tanjung morawa medan dengan syekh Mursyid H. Ghazali An Naqsabandy

    Balas
  • 105. hamba  |  Agustus 14, 2009 pukul 6:07 pm

    umar..bakpo mu bodo…buat bijok plk 2…kalu diri ilmu kurang jgn wat bijok nnt timbol bodo dlm diri…byk2 kan bljr ye…

    Balas
  • 106. hamba  |  Agustus 14, 2009 pukul 6:13 pm

    yus…ko ni bijok ke bodo nape wat ulasan sendiri kalu tak ape2…bljr la kalu nk thu..jgn ulas…

    Balas
  • 107. DunGu  |  Agustus 18, 2009 pukul 8:13 am

    Waduh..waduh… semuanya bijak bijak pandai pandai… tak kurang juga yang memandai mandai… Sayang sekali… Peribahasa pun ada mengatakan Usah dikalungi bunga pada Kambing…. akibatnya, sendiri pun tahu….

    Balas
  • 108. DunGu  |  Agustus 18, 2009 pukul 8:21 am

    Ramai yang kata mengenal.. Ramai yang mengaku menjadi Ahli Tarekat Naqshabandiah. Tapi ramai jugak yang tak malu, merasa malu pada diri sendiri. Tepuk air di dulang terpercik dimuka sendiri.. Bagi yang mahu mengenal atau menjadi ahli tarekat, tak kira lah apa pun jua tarekat, buat lah solat istikarah. Mohon pertunjuk, dipermudahkan segala urusan. Bagi yang sudah menjadi ahli, yg sudah sampai ke makam2 yang tinggi setiinggi mana pun, yang paling utama, SYARIAT tetap di utamakan. Tetap dipegangkan. Mana sama, Orang yang bisa melihat (Celik) dengan yang tak bisa melihat (buta). Lagi banyak kata2 dilemparkan. lagi banyak dusta dilahirkan… Emangnya semuanya sudah merasa hebat.. Hebat sesama makhluk… mengaku berilmu lebih mengetahui dari yang lain.. Pelik.. pelik… Mana perginya.. Fakir Daif Hina Lemah….. Sampai ketemu kembali…

    Balas
  • 109. yusof  |  September 8, 2009 pukul 2:35 am

    siapa yang dipandang dalam batin ketika membaca SIRATALLAZINA AN AMTA ALA’IHIM – bukan ke minan Nabiyin, wasiddiqin, wasuhada wasolihin… kalau guru anda bukan siddiqin aw suhada aw solihin, memang tidak layak di ingat.

    Balas
  • 110. para kazan  |  September 15, 2009 pukul 2:43 am

    umar..bakpo mu bodo…buat bijok plk 2…kalu diri ilmu kurang jgn wat bijok nnt timbol bodo dlm diri…byk2 kan bljr ye…

    Balas
  • 111. niko  |  September 23, 2009 pukul 5:04 am

    Mohon saya di kasih tahu ya perbedaan tariqat naqsabandiya. Dengn tariqat wa naqsabandiyah
    Wasaalam.. Lewat email jg boleh alzanta@yahoo.com

    Balas
  • 112. hamba yang tersesat  |  Oktober 16, 2009 pukul 12:23 pm

    ya Allah tuntunkanlah aq melalui mursyidmu yang memiliki cahaya nurun ala nurin.. ingatkan aq padanya sesungguhnya aq telah tersesat; TUNTUNLA AQu………………..

    Balas
  • 113. hamba yang tersesat  |  Oktober 16, 2009 pukul 12:28 pm

    Aq rindu pada mu ya Allah,, tapi aq merasa semakin jauhh,,setiap untaian dzikir yang pernah ku lafazkan menjadi kenangan yang sangat indah,, Abu kembali lah tuntun aq yang sudah mulai tersesat,, jangan biarkan aq terlena akan dosa..

    Balas
  • 114. inungmaniz  |  Oktober 22, 2009 pukul 7:07 am

    Illahi Anta Maksudi Waridho Kamatlubi. Terimakasih atas artikelnya, meski prosesnya saya mempraktekkan dahulu baru membaca artikel ini.. Subhanallolh..barangkali itulah jalan dari Alloh.. Namun, saya masih sangat dhaif,fakir,banyak dosa dan tidak ada apa-apanya di hadapan Alloh

    Balas
  • 115. hamba Mu  |  Oktober 23, 2009 pukul 3:22 pm

    Kenapa hrs saling dpertentangkan, klo Muara kita sama yaitu Alloh.. Bagi para pecinta Ilahi, itu hal yang gak etis untuk dsampaikan.. Biarlah Jiwa kita masing2 yang merasakannya..

    Balas
  • 116. Abdurrozaq  |  November 13, 2009 pukul 2:47 am

    Assalamu’alikum……
    Saudara kaum muslimin,muslimat …. barang siapa yg cinta Kepada ALLOH dan Takut akan Murka ALLOH maka marilah ( terutama pada diri sy sendiri) kita sama2 merenungi nasib org2 islam kenapa… karena sy sendiri ,orang2 islam dan banyak para ulama diam diri.. tidak tahu atau setuju…
    SESEMBAHAN KITA DI FITNAH OLEH ORANG2 YAHUDI , NASRANI, WA MAJUSI…. MASYAALLOH KENAPA KITA DIAM SAJA .. KATANYA SEBAGAI UMAT ISLAM CINTA KEPADA ALLOH DAN TAKUT MURKA ALLOH .. MAKA BANTAHLAH FITNAHAN TERSEBUT SEBAGAI TANDA KITA CINTA KEPADA SANG PENCIPTA. KITA HARUS TAHU KUNCI NYA CINTA KEPADA ALLOH …BUKANLAH SETIAP SAAT KITA DZIKIR DAN IBADAH LAINNYA DENGAN JLM BERJUTA2 , AKAN TETAPI TANPA KITA MEMBANTAH FITNAHAN ORG2 YAHUDI DZIKIR DAN IBADAH KITA TANPA NILAI…
    CONTOH SECARA LOGIKA: ANDA MENCINTAI SESEORANG DAN CINTANYA MASYAALLOH KETIKA ORANG YG ANDA CINTAI TERSEBUT DI FITNAH ORG LAIN APAKAH ANDA AKAN DIAM SAJA…..DIAM BERARTI TANDA SETUJU…
    Nah begitulah secara logika ” ALLOH SWT DI FITNAH DAN SEBAGAI ORG ISLAM YG IMAN KEPADA ALLOH APAKAH AKAN DIAM SAJA ( DIAM BERARTI SETUJU NA’UDZU BILLAH…) …………..

    Balas
    • 117. gerhana  |  Desember 7, 2010 pukul 3:13 am

      cinta kepada Allah adalah menyerahkan segala2nya kpd Allah…kl kita sdh bertawakal kpdNya semua urusan kita Allah lah yg mengaturnya…..jgn kita pikirkan lg …itu lah yg sebenar2 taqwa……itulah jalan tarekat yg kita cari…

      Balas
    • 118. tanto  |  Agustus 2, 2011 pukul 8:36 am

      ini rozaq dari kudus?

      Balas
  • 119. supriyanto  |  November 28, 2009 pukul 5:40 am

    asalamu’alaikum wr.wb
    salam buat ikhwan2 tariqat naqsabandiah al khalidiyah

    illahi anta ma’sudi waridhoka maqlubi
    wassalam

    Balas
  • 120. muh sutrisno  |  Desember 3, 2009 pukul 5:22 am

    artikel yang bagus.salut.trims.SIAPAYANG TAHU DIRINYA,AKAN TAHU SIAPA TUHANNYA.SIAPA YANG MENGATAKAN BAHWA BERHUBUNGAN DENGAN TUHAN BISA DENGAN SENDIRINYA ,SESUNGGUHNYA TIDAK TAHU SIAPA NABINYA.

    Balas
  • 121. Mohammad F. Hidayat  |  Desember 17, 2009 pukul 10:26 pm

    Assalamu ‘alaikum WR WB

    Menarik sekali diskusi disini sehingga membuat saya ingin ikutan nimbrung.

    Setiap muslim boleh-boleh saja tidak menerima konsep thariqat dan menganggapnya sebagai bid’ah. Itu pendapat pribadi.

    Setiap muslim juga boleh ikut suatu thariqat karena thariqat yang benar berada diatas syariat yang benar.

    Haruskah berthariqat?

    Thariqat adalah suatu metode untuk mendapatkan kekhusyukan dalam beribadah yang dibimbing oleh seorang Guru yang disebut Waliy Mursyid (Baca kalimat terakhir teks Arab dari QS. Al Kahfi 17). Seorang wali mewarisi ilmu rohani dari gurunya yang mursyid dan terus sambung menyambung (muktabar) hingga Khulafaur Rasyidin, kemudian Rasulullah SAW.

    Sebagian mursyid thariqat seperi Alawiyah mewarisi dari Sayyidina Ali RA. Sebagian lain seperti Naqsyabandiyah mewarisi dari garis Sayyidina Salman Al-Farisi RA, yang diwariskan oleh Sayyidina Abu Bakar RA.

    Yang diajarkan oleh para mursyid ini bukan saja hal teknis pelaksanaan ibadah wajib dan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Mereka juga mengajarkan sebuah ilmu “rasa” untuk bisa merasakan kehadiran Allah SWT di dalam qalbunya. Ilmu ini hanya bisa didapatkan dari pengajaran para Sholihin yang mendapatkannya dari para Sholihin sebelumnya. Sebuah “ilmu rasa” tidak bisa dipelajari dari sebuah manual book.

    Saking halusnya ilmu thariqah sehingga tidak semua orang mampu memahaminya kecuali dengan hati dan pikiran yang jernih. Rasulullah SAW dan Para Sahabat pun menyebarkan ilmu thariqat hanya kepada sahabat dan tabi’in lainnya yang sudah memiliki ma’rifat yang tinggi.

    Abu Hurairah dalam hadits, “Shabba Rasulullah fii qalbi wi’aanaini fa ammaa ahaduhumaa fa batsats-tuhu bii khalqi wa ammal akhara law batsats-tuhu laquthi’a hadzal bul’uum,” “Rasulullah telah meletakkan dua jenis ilmu pengetahuan dalam hatiku. Satu pengetahuan telah kusebarkan kepada orang-orang, tetapi bila pengetahuan yang lainnya kukatakan, mereka akan memotong leherku” (HR Bukhari).

    Ada tuduhan bahwa amalan tarekat itu bid’ah dan tidak pernah diajarkan Rasulullah sehingga pengamal tarekat itu kafir. Tuduhan ini sangatlah keji padahal si penuduh belum pernah sekalipun merasakan menjadi pengamal tarekat. Kalaupun bid’ah, orang tarekat hanya mengerjakan bid’ah hasanah untuk mencari Ridho Allah SWT.

    Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membuat buat hal baru (bid’ah) yang baik dalam Islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya. Dan barangsiapa membuat buat hal baru yang buruk dalam Islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yang mengikutinya dan tak dikurangkan sedikitpun dari dosanya”. Shahih Muslim hadits no.1017, demikian pula diriwayatkan pada Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, Sunan Addarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi). Hadits ini menjelaskan makna Bid’ah hasanah dan Bid;ah dhalalah.

    Jika kita teliti lebih dalam, para periwayat hadist shohih adalah ahli thariqah yang berguru secara muktabar sambung menyambung hingga keharibaan Rasulullah SAW. Mereka hafal lebih dari 100.000 hadist. Imam Ahmad bin Hanbal hafal 1.000.000 hadist berikut sanad dan hukum matannya. Imam Bukhari hafal 600.000 hadits sebelum usianya 20 tahun. Imam Bukhari hafal lebih dari 10.000 hadist walaupun hanya sempat menuliskan 7.000 hadist dalam kitabnya. Semuanya membenarkan thariqah. Hanya ulama seperti Ibn Abdul Wahhab yang tidak memiliki silsilah hingga ke Rasulullah SAW dan belum mencapai tingkat Al Hafidh yang mengkafirkan tarekat.

    Pendapat yang menyatakan bahwa tidak ada istilah thariqat dalam Al-Qur’an hanyalah pendapat orang-orang yang hanya membaca Qur’an dari terjemahannya. Banyak sekali istilah Thariqat dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah QS Al Jin 16,”Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap dalam THARIQAH yang lurus di atas jalan itu, benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar.” Masih banyak ayat lainnya.

    Lalu apakah setiap muslim harus bertarekat? Bebas bebas aja. Tapi hendaklah jangan merasa diri yang paling benar lalu mengkafirkan orang tarekat. Orang tarekat hanya berusaha untuk mendapatkan ibadah yang khusyu’ dan ridho Allah SWT. Kalau memang sudah merasa khusyu’ dalam sholat, silahkan saja tidak bertarekat.

    Ada lagi yang bilang orang tarekat tidak menjalankan syariat. Untuk beberapa kasus memang betul banyak orang tarekat yang ‘nyeleneh’. Tapi itu bukan ajaran tarekat. Tarekat ada justru untuk menjalankan syariat lahir dan batin serta membawa misi untuk menyebarkan kebaikan.

    Wallahu ‘alam

    Siapa saya yang ikutan nimbrung ini? Saya adalah pengamal Thariqat Naqsyabandiyah yang berguru kepada YM Buya Sayyidi Syaikh Iskandar Zulkarnain, SH, MH. seorang yang welas asih pewaris rohani dari YM Ayahanda Guru Sayyidi Syaikh Prof. DR. H. Kadirun Yahya, seorang ahli wali qutub ahli silsilah ke 35.

    Semoga Allah SWT selalu memberikan Rahmat & Petunjuknya bagi umat Islam sehingga menjadi golongan yang menang. Amin

    Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Balas
    • 122. ridha  |  Juni 28, 2010 pukul 4:17 am

      Assalamu’alaikum abangda Mohammad F. Hidayat, salam kenal dari saya, smg kita bisa bertemu pada saat suluk di medan, amiin

      Balas
    • 123. SOLIHIN  |  Juli 20, 2010 pukul 2:52 pm

      Salam kenal dari orang ciamis !! saya sudah merasakan mendapatkan kehidupan yang tenang lahir dan batin dengan menjadi pengamal tareqat

      Balas
    • 124. tiyo  |  September 28, 2010 pukul 4:46 pm

      salam kenal buat sadaraku muhammad F hidayat..
      paling tidak apa yang anda sampaikan bisa memberi sedikit pencerahan kepada mereka yang menentang tarakat..

      alhamdulillah saya pengamal tarekat dengan guru mursyid Y.M Buya.

      didalam surat An-Nahl ayat 43
      kalau engkau tidak paham / tidak tahu maka bertanyalah kepada mereka ( para ahli Dzikir ) kerena mereka adalah orang – orang yang mengetahui ilmu tentang nabi – nabi.

      Balas
    • 125. andi suwaidi  |  Februari 3, 2011 pukul 2:43 am

      doakan, semoga bulan depan saya bisa berangkat ke jakarta ikut suluk juga…

      Balas
    • 126. alergi tareqat  |  Agustus 14, 2011 pukul 9:49 am

      hanya bualan belaka, thariqat naqsabandiyyah pernah saya hampir kepencut mau ikutan, karena teman saya yang pengikut tareqat tersebut ibadahnya sangat rajin, juga puasanya. sampai sampai rakus sekali dalam beribadah tanpa tabayun dulu benar tidak menurut al qur’an dan as-sunnah. boleh dikatakan, saya iri. karena penasaran saya pinjam buku panduannya dengan maksud jika buku itu benar, maka aku ikut. Saya pinjam buku 3 exp, saya baca satu per satu, setelah ketemu istilah “turuq”, yaitu waktu berzikir harus membayangkan wali mursyidnya, karena dengan membayangkan wali mursyidnya berarti kita melihat Allah, serta merta saya terhentak, samakah Allah dengan makhluk-Nya? Alasan penulis buku itu “Kalau membayangkan mursyidnya syirik, berarti membayangkan seolah-olah Allah dihadapannya lebih syirik karena Allah tidak dapat dibayangkan” dan masih banyak lagi ayat yang diterjemahkan sesuai hawa nafsunya untuk menjustifikasi tariqat. Akhirnya saya konsultasikan pada orang yang saya anggap tahu tentang agama, bahwa tariqat adalah benar sebuah jalan, tidak kepada Allah SWT, tapi ke Jahannam. Karena bentuk penyanjungan yang ghuluw, bahkan dimasukkan dalam ritual sholat yang disamakan dengan membayangkan seolah-plah Allah ada dihadapannya. Kalau demikian adanya, berarti seumur hidup yang disembah Syaikhnya, bukan Allah SWT, yang diwajibkan pleh Allah dijadikan sampiran, dzikir yang diajarkan syaikhnya jadi kewajiban, apa ini tidak berarti meninggalkan kewajiban? apa ini tidak berujung murtad meskipun kita beribadah lima waktu bahkan sangat berlebihan?
      Ingat saudara, wali mursyid itu manusia biasa, tidak ada kewenangan apapun dalam hal agama ini, agama tinggal pakai, itu saja sudah repot kewalahan kita. Nampaknya dalam ajaran semua tarekat syaikh mursyid seakan ma’sum bahkan paling ngerti agama, walaupun mungkin ada pelanggaran terhadap Al – Qur’an dan As Sunnah, semua muridnya bagai dicucuk hidungnya, nurut saja. Apakah ini bukan termasuk peribadatan pada Syaikhnya? Berarti menyembah syaikh? Naudzubillahi mindzalik.

      Balas
      • 127. Ryan Saputra  |  Agustus 26, 2011 pukul 12:02 pm

        jk anda ingin makan durian,,, jgn lihat kulit ny yg busuk . bukalah benar2 kulit ny… tataplah isi nya… lalu cicipilah dg mmbaca bismillah… stiap apa apa sj yg brmula dg mnybut nma-Nya tk lain wujud dr pd ridha nya… klawpun durian itu mngandung rcun yg mmatikan,,, insya Allah …. -Ia dzat yg maha kuasa.. _ia yg kuasa atas hamba-Nya…

      • 128. Asem  |  Mei 29, 2012 pukul 12:44 am

        AssWW,
        Saya mencoba menjelaskan masalah yang “sulit dicerna” pada awalnya, termasuk saya pribadi,
        termasuk juga Guru saya pribadi.

        Semua tarikat memang “membayangkan” wajah Guru (tarekat “apapun” dari sejak ratusan tahun yang lalu, termasuk puluah Tarekat di Indonesia, yang diakui oleh MUI).

        Apakah mereka para waliyullah ini “salah” dengan “membayangkan” wajah Guru? Padahal para wali itu mempunyai karomah yang besar?
        Disinilah “kunci” permasalahannya.

        Teknologi “lama” tidak dapat menjelaskan masalah ini, tetapi teknologi modern BISA, bahkan ini DIBUKTIKAN secara empiris oleh orang-orang bule yang profesor.
        Dibawah ini uraikannya….

        Pernahkan kita dengar seorang Profesor Jepang Masaru Emoto meneliti secara empiris, yang terkenal di seluruh dunia (sekitar 5 tahu yl),
        bahwa “Air didoakan berubah molekulnya sehingga menjadi sangat indah bentuknya”?
        Air dimaki-maki menjadi jelek molekulnya?
        Dalam buku “Miracle of Water” (buku Emoto ini), TIDAK dijelaskan secara ilmiah mendetail mengapa seperti itu.
        Bahkan Aa Gym ikut bicara panjang lebar promosi teori Emoto ini.

        Sayapun tidak ketinggalan ikut “meneliti” mengapa air bisa berubah molekulnya,
        akhirnya “ketemu” jawabannya, dari dari teori Modern Fisika Quantum (ditemukan oleh para ahli barat), serta
        para pakar barat secara “empiris” (pembuktian hasil), yaitu melalui buku “The Secret”, dan “Law Of Attraction”.
        (Saya TIDAK sepenuhnya sepakat dengan kedua teori terakhir ini, walaupun sebagian ada benarnya).

        Dari FIsika Quantum dan “pembuktian” EMOTO, The Secret dan LOA ini, serta dari ilmu yang serupa, diperoleh kesimpuilan bahwa:
        1) Yang manusia bayangkan/pikirkan adalah ENERGI yang bergerak (doa, kata-kata, pikiran juga termasuk energi)
        2) Setiap benda, termasuk doa adalah “energi quantum”, yaitu sesuatu benda yang BERGETAR dan punya energi
        3) Energi ini (termasuk doa) dapat menembus alam YAD, alam mendatang, temasuk alam ketuhanan (bagi yang MAMPU).
        4) Energi ini bisa negatif (santet) juga energi positif (sholat, doa dll).
        5) Energi ini (negatif/positif) BISA dikirimkan manusia ke mana saja (ke orang lain, ke Nabi, dll)

        Contoh yang nyata (EMPIRIS, sudah TERBUKTI), dukun santet BISA kirim santet.

        Contoh, bagi kita yang belajar tenaga dalam, aura, atau reiki dll, bila kedua telapak tangan didekatkan sekitar 10 cm, sepertinya ada “getaran dikedua tangan tsb”.
        Ini adalah “energi” quantum. Berapa ukuran energinya? Belum ada alat ukurnya.
        Berapa “ukuran” energi doa, santet, kata-kata? Belum ada alat ukurnya.
        Berapa ukuran energi prof Emoto yang mengubah melekul air? Belum ada alat ukurnya.
        Jadi, kesimpulannya: DOA=ENERGI.

        Lalu kita tanya, kalau begitu berapa ENERGI doa agar doa kita bisa sampai ALLAH SWT?
        Apakah kita yang penuh dosa ini energi doanya sampai ALLAH? (energi kita yang “kotor” apa sampai ke Allah?)
        Tentu doa Rasulullah yang sampai ke hadirat ALLAH SWT.
        Lalu, kalau doa kita yang SULIT sampai ke ALLAH, mengapa kita TIDAK minta bantuan ke Rasul agar doa kita sampai ke ALLAH?
        Bagaimana CARA agar kita minta bantuan (syafaat) Rasul agar sertiap doa kita sampai ke ALLAH?

        Bagaimana cara dukun menyantet?
        “Coba mana foto orang yang ingin disantet”
        “Coba siapa nama orang yang disantet”

        Bagaimana Ustad mendoakan seseorang?
        “Coba siapa nama orang akan didoakan”
        “Coba mana fotonya”.
        Dan sekali lagi TERBUKTI secara experiment/empiris bahwa:
        DENGAN MENYEBUT NAMA atau FOTO, energi santet sampai.
        Kesimpulan:kalau dia “membayangkan”/menyebut NAMA orang lain, maka kita bisa “menghubungkan”
        diri kita dengan orang tsb”.

        Berarti, bila seseorang “membayangkan” wajah guru, berarti orang tadi
        “menghubungkan dirinya ke Guru tersebut”.
        Apakah berarti menyembah guru? TIDAK.
        Bila menyembah, maka dia akan berzikir” Guru..guru… dst”
        Apakah kita berzikir “GURU”, tentu tidak, kita tetap MENYEBUT nama ALLAH.

        Kata “membayangkan” sebenarnya bukan arti harfiah MEMBAYANGKAN tetapi adalah “meniatkan agar guru ini mendampingi untuk menghadap Allah SWT”,
        atau juga berarti “memohon agar ruhani agar menyertai ruhani kita untuk berdoa/menghadap Allah SWT”.
        Pada prakteknya, “tidak” selalu membayangkan wajah Guru,apa saja yang mengingatkan kita pada wajah Guru,
        karena sesungguhnya, bagi yang sudah “mengerti” membayangkan wajah guru itu “sulit terbayang” (apa ini mirip dengan wajah Rasulullah yang “sulit dibayangkan”?. Walloho Alam)

        JADI: Dengan menghubungkan diri/ruhani kita dengan Guru, maka kita hakekatnya memohon Guru untuk “mengantarkan” ruhani
        kita ke hadirat Illahi. Kita buka mengagungkan/mengkultuskan guru… (ini KELIRU BESAR).
        Tentu GURU yang dimaksud disini adalah benar-benar guru yang doanya/energinya sampai kepada Allah.
        Guru ini “dibuktikan” dengan hebatnya ilmu beliau, dan kehebatan ini bukan saja pada beliau,
        tetapi juag pada SELURUH murid yang menghubungkan rohaninya ke ruhani beliau.

        Apa pengertian “hebatnya murid”? Sangat luas pemngertiannya, misal sembuh sakit, tidak kena santet, anak lulus kuliah, ekonomi bagus, panen dengan mudah, dll
        (yang secara teorinya sebenarnya sulit sembuh, sulit lulus dll).
        Ini dalam bahasa agama adalah “Allah membantu dari sesuatu yang kita tidak duga”.
        Kalau kita lihat dan diskusi dengan para ihwan Guru Prof Dr, Kadirun yahya, akan banyak cerita-cerita tentang
        “keajaiban” para murid-muridnya (sukses, sembuh sakit, hidupnya ditolong Allah, dan masih sangat banyak lagi,
        termasuk saya pribadi…hi..hi..hi….)

        Kalau kita baca buku “Tarekat Naqsyabandiah” edisi REVISI karya Martin van Bruinessen, disana
        ada uraian tetang beliau. Buku ini buku acuan utama para ulama yang mengabil DOKTOR dalam bidang tasauf.
        Buku edisi lama ini banyak kesalahan tentang urauian BELIAU, dan pada REVISI baru, yang IDUBAH HANYALAH uraian ttg beliau?
        Apa artinya?
        Orang Bulepun yag non islam ini “mengakui” tentang kehebatan ilmu beliau,
        kalau tidak dikoreksi pada edisi REVISI, dia bisa “kualat” (melawan energi beliau yang sangat tinggi bisa celaka)
        Silahkan cari yang versi EDISI REVISI…….

        Jadi, sekali lagi saya simpulkan, menyertakan ruhani Guru (yang pada hakekanya ruhani tersebut “tersambung” sampai Rasulullah),
        adalah meminta “bantuan” agar doa kita sampai kepada Allah.
        Seperti halnya lagu radio FM yang sampai ke rumah melalui “carrier” gelombang radio yang “langsung” kerumah kita.
        Seperti halnya “tulisan ini” yang sampai ke anda (internet adalah ‘carrier”), yang “langsung” membawa tulisan ini ke Anda.
        Seperti halnya surat yang dibawa pak Pos, langsung ke alamt tujuan.
        Seperti halnya Ruhani Guru yang membawa doa kita ke Allah, doa kita “langsung” ke Allah.

        Pertanyaan terakhir, mengapa kita TIDAK langsung saja doa tanpa guru?
        Silahkan jawab sendiri pertanyaan:”Apa mungkin kita yang pebuh dosa ini (energinya NEGATIF)
        bisa langsung doa (energi negatif) SAMPAI ke Allah?”
        Pendapat saya:SULIT !
        Maka itulah perlunya Guru (mursyid) yang benar-benar ilmunya/doanya/energinya sudah SAMPAI ke Allah.

        Demikian penjelasan singkat saya.
        Mohon maaf sebesar-besarnya bila ada kekesalahan tulisan saya ini.
        Silahkan pertanyaan diajukan ke kami, kami siap menjelaskan secara teknologi, membantu memperjelas
        (mohon maaf saya pribadi bukan seorang ustad, tetapi hanya pengamal zikir)
        Email: adhi_dahsyat21@yahoo.com

    • 129. iman  |  November 19, 2011 pukul 12:01 am

      alhamdulillah….setelah membaca penerangan dr saudara mohammad f baru tenang hati saya,karna sy adalah pengikut baru yg masih kosong.
      dari td sy membaca pertelingkahan2 diatas,
      untung ada saudara yg menerangkannya dg begitu jelas sekali
      alhmdulillah……skali lg trimakasih saudaraku

      Balas
    • 130. ayu  |  Desember 12, 2011 pukul 3:58 pm

      Salam kenal dari kel. Gubah Tanah Dingin Buayan.

      Balas
      • 131. ayu  |  Desember 12, 2011 pukul 4:12 pm

        Saya sudah baca buku Capita Selectanya, bagus sekali dg formula yg sgt dahsyatnya 1/~=0. Tapi bukunya kaga lengkap.

  • 132. JOKO PURWANTO.W  |  Januari 6, 2010 pukul 1:36 pm

    Ass,Alhamdulillah jadi jelas n terang semuanya,yg disampaikan M.F.Hidayat,sy org awam/bodo,mencoba utk melatih diri dzikir/ingat kpd 4jjI,mhn petunjuk almt utk dpt belajar wil.Balikpapan dimana ya? trims
    Wassalam

    Balas
  • 133. dian th  |  Januari 9, 2010 pukul 4:11 am

    salam kenal

    saya adalah pengikut tarekat Samaniyah

    Semoga apa yang kita cita-citakan untuk menjadi hamba Allah sedekatdekatnya dengan Dia menjadi kenyataan …. amiin

    Balas
  • 134. Nur Muhammad  |  Januari 13, 2010 pukul 11:16 am

    “Tiada Tuhan Selain Allah….”
    Tiada sesuatu di dunia ini kecuali Engkau..
    Tiada segalanya kecuali Engkau…
    Hanya Engkau yang ada ya Rab.. yang lain Adam…
    “Muhammad Rasulullah adalah utusan Allah..”
    “Segalanya Datang dari Allah..dan Segalanya Akan kembali kepada Allah..” ==> Apa daya kita….???
    “Tiada Daya dan Kekuatan kecuali dari Allah….”
    Ya.. Allah…mohon limpahan Rahmatmu…

    Balas
  • 135. Mukhlis Malik  |  Januari 18, 2010 pukul 8:05 am

    Assalamu ‘alaikum w.w
    Bagi anda yang ingin membaca penjelasan tentang tarekat Naqsyabandiyah serta uraian ilmiah berdasarkan Metafisika Tasauf Islam silahkan berkunjung ke http://ayahanda-guru.blogspot.com
    Terima kasih

    Balas
  • 136. fauzan  |  Januari 28, 2010 pukul 4:22 am

    Boleh saja kita berfikir menurut logika dan fikiran kita, tetapi perlu memperhatikan batas-batas yang di atur oleh Allah agar ibadah kita tidak sia-sia. Firman Allah :
    Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan orang-orang yang beribadah selain dengan cara yang digariskan oleh Allah tidak akan diperkenankan sesuatu pun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadah) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.(QS. Ar Ra’d ayat 14).
    Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.”(QS Al maidah ayat 77)
    Katakanlah (kepada mereka): “Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah (mengajari Allah) tentang agamamu (keyakinanmu), padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Al Hujurot ayat 16).

    Balas
  • 137. ANAKNYA YM. BUYA q.s.  |  Februari 23, 2010 pukul 4:38 am

    UNTUKMU SAUDARA SAUDARAKU SEMOGA KESELAMATAN DUNIA AKHIRAT UNTUKMU SELALU
    KULAMPIRKAN KISAH CINTA YANG KUKUTIP DARIKU UNTUKMU SEKALIAN

    BACALAH! DENGAN SAKSAMA HINGGA ENGKAU FAHAM AKAN APA YANG KITA LAKUKAN SAAT INI

    Di suatu pulau kecil ada seorang gadis bernama CINTA dan teman-temannya namanya kecantikan, kesedihan, kegembiraan, kekayaan, mereka hidup berdampingan dengan baik namun suatu ketika datang
    badai menghepas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menggelamkan pulau itu
    semua penghuni pulau cepat2 berusaha menyelamatkan diri,CINTA sangat kebingungan sebab ia tak dapat berenang dan tdk mempunyai prahu dia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan smentara itu air smakin naik membasahi kakinya tak lama CINTA melihat Kekayaan sdang mengayuh perahu’kekayaan!kekayaan! tolong aku!,’ teriak CINTA’ Aduh! maaf, CINTA’ kata kekayaan” aku tak dapat membawamu serta perahuku ini tenggelam lagipula tak ada tempat lagi bagimu.CINTA sedih sekali namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dgn perahunya ” kegembiraan! tolong aku ! ” teriak CINTA namun kegembiraan terlalu gembira karna ia menemukan perahu sehingga ia tak dpt mendengar teriakan CINTA, air semakin tinggi dan CINTA smakin panik.
    Tak Lama lewatlah kecantikan ” Kecantikan! bawalah aku bersamamu!, ” teriak CINTA lg ” Wah, CINTA kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu nanti bisa mengotori perahuku yang indah ini ” sahut kecantikan.CINTA sdih skali mendengarnya ia mlai menangis terisak-isak Saat itulah lewat kesedihan ” Oh Kesedihan, bawalah aku bersamamu!, ” kata cinta ” Maaf CINTA aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja, ” kata kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.CINTA putus asa.
    Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.Pada saat kritis itulah tiba2 terdengar suara “CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!” CINTA menoleh ke arah suara itu dan cepat2 naik keperahu itu,tepat sebelum air menenggelamkannya di pulau terdekat, CINTA turun dan perahu itu langsung pergi lgi.Pada saat itu barulah CINTA sadar ia sama sekali tdk mengetahui siapa yang menolongnya, CINTA segera bertanya kpd penduduk pulau itu ” Yang tadi adalah WAKTU ,” kata penduduk itu “Tapi, mengapa ia menyelamatkan aku ? Aku tdk mengenalinya Bahkan teman2ku yg mengenalku pun enggan menolong” Tanya CINTA heran ” Sebab HANYA WAKTULAH YANG TAHU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI CINTA ITU”

    http://WWW.ABIVIRUS@YMAIL.COM

    Balas
  • 138. diah  |  Februari 26, 2010 pukul 4:19 am

    abang-abang dan kakak-kakak se-TN, Diah mohon doa dan restu agar kiranya Diah lulus masuk kedokteran di UNRI. terima kasih

    Balas
  • 139. jamil  |  Maret 24, 2010 pukul 2:16 pm

    Islam agama yang sejuk,indah,bijak dan cerdas karenanya kecerdasan sepiritual akan menggiring kita pada tarikat(metafisika)yang benar,terbukti,tahan uji dan sampai kepada tujuan hidup yang hakiki…….bisa dengan jalan (tareqat Naqsabandiyah Al-khalidi, Insya Allah.

    Balas
  • 140. pathul anwar  |  April 17, 2010 pukul 3:26 am

    Kepada siapa saja yang mencela pengamal thariqah, sesungguhnya itu adalah perbuatan keji. Belum tentu orang yang menghina lebih baik dari yang dihina. Ketahuilah wahai saudaraku, apabila orang-orang yang bersih hatinya dari selain Allah dihina maka telinganya tuli, matanya buta dunia, mulutnya terkunci, tak akan dia membalas hinaanmu karena dia sudah asyik dengan Tuhannya. Maka masalah orang berthariqah atau tidak biarlah hidayah Allah yang akan membimbingnya. Thariqah adalah mutiara dalam islam. ia adalah harta yang ternilai, maka keberadaannya pun tidak di sembarang tempat.

    SEMOGA ALLAH SENANTIASA MERIDHOI KITA, AMIN….

    Balas
  • 141. asep  |  Mei 22, 2010 pukul 4:17 pm

    ijin mgunakan tulisan ini utk bahan kajian sy dan rekan.

    Balas
  • 142. zaid habibie siregar  |  Juni 3, 2010 pukul 1:26 pm

    Yang terpaling penting adalah….ilmu tarekat di terapkan dalam kehidupan…dan berkekalan dalam mengingat Allah, FANAFILLAH.

    Balas
  • 143. al faqir  |  Juli 7, 2010 pukul 1:59 pm

    Salam Tadzim,

    Saya berjumpa dengan seseorang, Kakah, begitulah ku sapa dirinya…
    “…sejak usia 20 tahunan ia telah meninggalkan dunia ramai, usia yang cukup muda pada zamannya. 43 tahun lebih ia berpuasa, dalam setahun hanya di hari tasyrik saja ia tak berpuasa. Selain sholat 5 waktu yang wajib, tiap hari ia melakukan seluruh sholat sunnah, sunnah-sunnah nawafil, tanpa kealpaan. Begitulah Kakah dalam kesendiriannya bermunajat mengejar CintaNya”.

    Kini usianya telah mencapai 69 tahun. Tak ada keinginan insaniyah kecuali terus riyadhoh, bermunajat menanti jawaban yang dijanjikanNya. Kini beliau sedang riyadhoh di Gunung Halimun Sukabumi…
    Jika saya diperkenankan bertanya ke Antum, “Kakah” termasuk dalam kategori apa?
    Sufikah, Walikah, Ulamakah atau apa?

    Mohon dengan keridhoannya Antum dapat menjawab pertanyaan bodoh saya ini…

    Wassalam,
    -al faqir

    http://revolusiana.blogspot.com/2010/05/blog-post.html

    Balas
    • 144. samsul arifin  |  Agustus 20, 2010 pukul 12:22 pm

      disaat waktuberjalan saya tersandung dengan halaman ini , jadi singkat kata , jawaban nya : yang menentukan seseorang tingkat ke sufianynya itu sendiri , serta wali yang menentukan tingkatan ke waliannya itu sendiri, begitu juga gengan Ulama , ke ulama annya itu sendiri , demikian Smoga dapat di mengerti ,

      wassalam wrwb.

      Balas
  • 145. putra  |  Juli 28, 2010 pukul 5:33 am

    Ass wrwb,

    Jika anda ingin mengenal atau belajar tentang Tarekat harus menguasai dulu ILMU SYARIAT yang benar………………. karena jika anda sedang mencari ILMU SYARIAT di Tarekat manapun itu tidak akan anda temui ………………….. Tarekat itu belajar tentang Hakekat dan Makrifat Rohaniah. Namun tetap pada dasar nya suatu tarekat itu harus bisa berdiri diatas Syariat Hukum Islam yang benar

    Balas
  • 146. putra  |  Juli 28, 2010 pukul 5:37 am

    Setuju ??????? Paham ???

    Balas
    • 147. taubat  |  September 7, 2011 pukul 3:16 pm

      yang ane tahu para pengikut tarekhat itu syariat belum faham trus langsung menuju torekoh dst. pada akhirnya syariat di tinggalkan dan yang terpenting marifatnya.
      dan kalo berdasarkan siroh nabi. rasulullah mengajarkan kepada umatnya Ma’rifat dlu artinya umat di ajak bertauhid yang benar baru kemudian syariat di turunkan bertahap seperti pengaharaman minum khamr. syukran. jadi bagi sya lebih baik pemahan tauhid itu harus di tanamkan dengn kuat dulu dalam hati setiap muslim

      Balas
  • 148. catur teguh wiyono  |  Agustus 6, 2010 pukul 12:57 pm

    thariqat adalah jalan bagi yang mukmin bagi yg sadar yg mendpt petunjuk dan pertolongan dr ALLAH melalui dzikir.

    Balas
  • 149. abadi  |  Agustus 23, 2010 pukul 1:42 am

    Maha Besar Allah dengan segala KetetapanNYA meliputi Kesempurnaan dan kebesaranNYA, sungguh nikmat dan syukur yang tak teruraikan dengan kata……, tak teruraikan dengan waktu.
    HIdayah tak akan tergapai oleh kau wahai “Manusia”……. hanyalah AKU yang memberi kepada orang yang AKU kehendaki,,,, Subbahanllah……

    Balas
  • 150. moh firmansyah  |  September 1, 2010 pukul 9:50 am

    apakah anda tahu dan yakin bahwa anda sudah betul syareatnya

    Balas
  • 151. yayak  |  September 5, 2010 pukul 2:25 am

    menurut saya tarekat sufi maupun naqsyabandiyah merupakan bid ah/ aliran sesat dikarenakan paham tersebut mengkultuskan seorang syeikh/ guru mereka dengan meminta berkah darinya. banyak perkara 2 baru yang dibuat dlam ajaran ini. sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
    “Artinya : Jauhilah oleh kalian perkara baru, karena sesuatu yang baru (di dalam agama) adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi dan Hakim).

    Balas
    • 152. gerhana  |  Desember 7, 2010 pukul 3:19 am

      yang tdk suka dengan tarekat adalah jaran wahabi…yaitu ajaran semua bidah..apa2 bidah….makan tuh bid ah….otg beramal jg dihalang2i dengan embel2 bid ah….

      Balas
  • 153. Ab Rahim  |  Oktober 1, 2010 pukul 4:13 am

    Assalamualaikum warohmatullahi,

    Boleh berikan say Aurad Tarekat.?

    Balas
  • 154. Yulizar  |  Oktober 10, 2010 pukul 9:02 pm

    Assalamu ‘alaikum wr wb
    Bismillah hirRohman nirRohim

    jika hendak mengamal kan Tarekat Naqsyabandiyah hendak nya kita miliki Mursid/Guru Ruhani.

    wassalam

    Balas
  • 155. riyati  |  Oktober 18, 2010 pukul 5:40 pm

    ass…
    suro yg dsurabaya yg msh ikut yayasan ayah dmn??
    karena nurul amien sdh tdk bergabung dg yayasan ayah??

    Balas
  • 156. riyati  |  Oktober 18, 2010 pukul 5:46 pm

    ass….???
    suro dsurabaya yg msh ikut yayasan ayah dmn??
    apakah nurul amien msh dalam yayasan ayah???

    Balas
    • 157. Asem  |  Mei 28, 2012 pukul 8:00 am

      Yang masih kibaltnya YMM Ayahanda Guru, di Nurul Amin, Injoko…

      Balas
  • 158. santi  |  Oktober 22, 2010 pukul 6:39 am

    Aslm. Wr.Wb
    Jikalau suatu ajaran itu bisa membawa kita lebih dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengapa tidak..?, asalkan tidak membawa kita kepada kemusyrikan. yang saya tanyakan di sini adalah bagaimana cara melindung diri khususnya sebagai kaum hawa, supaya tidak terkena MAHABAH dari seseorang. Andaikan seseorang tersebut memiliki suatu kemampuan untuk meng-mahabah orang yang dituju. terima kasih…
    Wassalamu’alaikum WR.WB

    Balas
    • 159. Nink  |  Februari 16, 2011 pukul 2:19 am

      jadikann cinta kita hanya pada ALLAH dengan memperbanyak dzikir dan bermuhasabah padanya…

      Balas
  • 160. anak muda  |  Oktober 25, 2010 pukul 8:05 pm

    bagi yang masih mempertanyakan ayat atau hadis tentang tarikat kami di yayasan kiblatul amin dua batam punya jawaban tersendiri…mari kita bahas tentang ayat tersurat, tersirat, dan tersembunyi di YAYASAN KIBLATUL AMI DUA BATAM

    Balas
  • 161. abdulrohman  |  November 9, 2010 pukul 9:31 am

    Umur berapakah bila hendak memulai suatu tarekat????
    Mohon rekan2 beri tahu saya,,,,,,,trmksh

    Balas
  • 162. Alzumiroh  |  November 15, 2010 pukul 8:18 am

    ajaran sesat masih aja dipertahankan…kembali ke jalan yg benar…

    Balas
    • 163. rudono  |  September 16, 2011 pukul 6:31 am

      demikianlah para penentang ajaran islam selalu menghujat, rosullullah SAW jg mendapat tentangan dari umatnya yg belum paham tentang islam

      Balas
  • 164. Rizal  |  November 17, 2010 pukul 1:51 am

    Masya olloh ternyata banyak orang2 hebat di negeri ini. Tapi mengapa ditanahku masih terjadi bencana. Kepada saudara2 yg hebat2 yg merasa dekat .sadarlah kita hidup di dunia inipun karna rahmat dan hidayah olloh. Jangan merasa diri paling hebat.

    Balas
  • 165. riswan  |  Desember 2, 2010 pukul 11:42 am

    asa.w.w.botul banda rizal.totap samagat yo….dalam puja pujinya.wass…

    Balas
  • 166. suwandi  |  Desember 6, 2010 pukul 4:26 am

    Ass. bagi ihwan yang ingin bertareqat dan yang ingin berguru dengan guru mursyid yang kutub, ihkwan dapat cari info di http://www.jabalqubis.org. bertareqat itu menjadikan hidup kita lebih nikmat dan beribadah menjadi nikmat dan khusuk, gak percaya ! coba aja . enak tenannnn.

    Balas
  • 167. yadi susanto  |  Desember 19, 2010 pukul 8:09 pm

    Saya belum pernah ikuti Tariqoh manapun, dan ingin mulai belajar.. Tp selalu mendengar dan pelajari pendapat dan keterangan dari beberapa aliran tariqoh.
    smua pndapat ada baiknya. smua prbedaan mnjadi berkah utk mnambah ilmu & wawasan.
    Yg mengatakan Tariqoh tdk baik, mgkn krn dia blm tau & blm prnah rasakan. ( jadi harap maklumi & maafkan dia )
    Yg blm prnah belajar, mgkn g’ ada salahnya sama2 kita coba mulai belajar di salah satu yg anda anggap benar, atau anda anggap agak mendekati kebenaran.
    Kan umat islam diwajibkan belajar dari buayan sampe matek.
    Merasa lebih benar dan lebih hebat mungkin juga gak baik.
    Tapi semua penulis di atas sepertinya gak ada yg merasa paling benar kok..!! ( WALLAHualam )
    Malah banyak yg merendah, menjawab dan beri pendapat dgn santun.. walaw rata rata “aliran” tariqoh Naqsabandyah. Dan “sbagian” sangat menonjolkan alirannya..
    Kasihan juga aliran yg lain.. Krn mnurut spengetahuan saya, yg lain jg ahlil zikir dan berharap kharomah, hidayah & ridho ALLAH.
    Mhn maaf buat semua….
    Harapan saya, semua berpulang ke : La haula Walakuata illibillah…

    Balas
  • 168. hadi  |  Desember 20, 2010 pukul 7:59 am

    assalamu’alaikum

    syukron katsiron bagus bnget tuh artikelnya boleh donk ikut ……….

    Balas
  • 169. dody  |  Desember 26, 2010 pukul 4:56 am

    begitu berat perjalanan ku menacari cinta sejati,banyak jalan kulalui hingga alloh yg beri saya hidayah di jalan ini. terimakasih tuhan. kalo allah menghendaki seorang hamba mendapatka rohmtnya, pastilah menempuh jalan ini. ilahi anta maksudi wa ridlo k matlubi…

    Balas
  • 170. rahmad rizki  |  Desember 31, 2010 pukul 5:57 pm

    allahamdulillah, ternyata banayak juga ya yang ikut ngaji taerekat ini.

    Balas
  • 171. iqbal nganjuk  |  Januari 4, 2011 pukul 2:22 pm

    Syariat pasti thoriqot Nabi Muhammad dan Thoriqot tidak pasti s yariat ,banyaksesat berlebihhan sehingga disesatkan setan. Oleh karena itu yg ajaran pasti terbuka , tidak sembunyi pakai tyalqin , karena ajaran syariat Muhammad terbuka tabligh. Tidak seperti thoriqot sering tertutup dalam ajarannya. Ikutilah jalan Allah dan Rasul yang dijamin kebenarannya. Wallahu A”lamu bishowab

    Balas
    • 172. indra Madura  |  Januari 9, 2011 pukul 7:31 am

      Syariat Ucapan q, Thoriqot perbuatan q, Hakekat keadan batin q…..

      Balas
    • 173. Nink  |  Februari 16, 2011 pukul 2:23 am

      yang saya pernah ikuti talkin ga pake sembunyi-sembunyi mas yang mo daten dipersilahkan yang ga ya ga da masalah..

      Balas
  • 174. fadhli  |  Februari 1, 2011 pukul 8:37 am

    tarekat itu adalah jalan,cara atau metoda yang ditempuh dengan pengamalan dan ilmunya itu adalah tassawuf serta isinya Dzikrullah. jadi janganlah kita berburuk sangka tentang tarekat kalau kita tidak mengetahui ilmunya karena belum sampai kacamata kita untuk itu.

    Balas
  • 175. andi suwaidi  |  Februari 3, 2011 pukul 2:33 am

    Assalamu’alaikum..

    Saudaraku, aku awan dengan tarekat… tapi jujur, hatiku sudah kadung jatuh cinta…

    di kampungku, langka sekali orang yang pernah belajar dan apalagi mengajarkan ini. kecuali ada seorang ustadz yang aku kenali. Beliau adalah imam masjid agung di tempatku. Seorang yang hafal qur’an dan bahkan istrinyapun hafal al Qur’an…

    saya belajar ngaji sama beliau, usai ngaji biasanya hanya dudu duduk dan cerita seputar ibadah. saya sudah membaca beberapa pertentangan di atas tentang orang yang mengatakan jika tarekat itu bid’ah… saya jadi berpikir…

    kalau ada orang yang menganggap itu bid’ah itu karena ia tida mengenali tarekat saja. justru saya melihat ustadz yang latar belakangnya Naqsabadi Khalidiyah itu sangat tekun ibadah. Imam masjid agung lagi.. hafal al qur’an lagi.. mengerti ayat ayat yang dibacanya.. ngg mungkin figur seperti ini pengamal bid’ah.

    kehidupan ekonomi, wah… subhanallah… saya ngg bilang beliau kaya. tapi ngg berkekurangan!! selalu ada saja jalan rezekinya. ampe saya yang udah kadung punya usaha aja merasa cemburu. lho kq beliau selalu tenang tenang saja… saya malah yang menderita hypertensi karena tekanan persaingan dan kerja…

    beliaulah yang menasehati saya dalam banyak. Insya Allah, semoga jalan saya dilapangkan Allah, saya akan mengikuti jejak beliau…

    saudaraku…
    doakan semoga Allah melapangkan jalanku mencari redhoNya..

    Allahumma mahabattaka wa mag’rifataka ya Allah…

    assalamu’alaikum…

    Balas
  • 176. samsir  |  Februari 3, 2011 pukul 9:46 am

    hilangkan bayangan dinantarang
    caribayangan di nan kalam. iitulah tujuan tarekat naqsyabandiyah

    Balas
  • 177. Salim satria  |  Februari 15, 2011 pukul 7:49 am

    Bismillahirrahmanirrahim
    Dengan Sin, Ma’rifatullah Yang Maha Pengasih & Yang Maha Penyayang
    Syari’at Thorikat Hakikat Ma’rifat

    Balas
  • 178. Salim satria  |  Februari 15, 2011 pukul 7:51 am

    Bismillahirrahmanirrahim
    Dengan Sin, Ma’rifatullah Yang Maha Pengasih & Yang Maha Penyayang
    Syari’at Thorikat Hakikat Ma’rifat
    Ilahi Anta Maqshudy wa Ridhoka Mathluby

    Balas
  • 179. andrea  |  Februari 15, 2011 pukul 11:43 am

    Duh hai pemimpin kami Duh hai utusan ALLAH ~”FAFIRUU ILALLAH”~

    Balas
  • 180. Raden Muhamad al pahrozi  |  Februari 21, 2011 pukul 5:12 pm

    Ass..Sebuah Hidayah dari ALLAH swt bila kita mengenal tarekat Naqsyabandiyah..LA ILLA HAILLALLAH…..Semoga saudara kita yang lain diberi karunia dan hidayahNYA…amien

    Balas
  • 181. ratmiyanto  |  Maret 6, 2011 pukul 4:17 pm

    aslmkm ,…setau saya thorikat itu bukan aliran,tapi pengamalan ,jadi jgn sama kan dgn aliran yang lain. ‘ILAHIANTA MAKSUDI WARIDHO QOMATLUBHI .

    Balas
  • 182. ratmiyanto  |  Maret 6, 2011 pukul 5:00 pm

    aslmkm…. bagi saudara2 ku yg mau mencari mursyid ,di babussalam kab langkat sumut ada muriyid yang tdk di ragukan lagi.’PESANTREN MODREN TAJJUSSALAM’

    Balas
  • 183. Dolly Septian  |  Maret 7, 2011 pukul 3:50 pm

    bertarekat itu wajib utk kita mulai yang mana sebenr2nya Allah

    Balas
  • 184. ratmiyanto  |  Maret 8, 2011 pukul 4:28 pm

    aslmkm…. bertharekat itu memang wajib,kalau mau tau sebena-benar ALLAH,tuntut ilmu TAUHID&TASAUF,&JANGAN LUPA MENJALANKAN SULUK wasalam.

    Balas
  • 185. usman  |  Maret 11, 2011 pukul 8:26 am

    assalamualaikom , bpk guru Naqsybandi , syukor, alam ini masih ada guru seperti bpk .teruskan , hidup sume tarikat.saya adalah pengamal torikat sammaniyah. kita suma bersaudara . orng Yahudi sahaja benci ahli torikat. mudah2an allah redho dgn kita.amin

    Balas
  • 186. bayu  |  Maret 11, 2011 pukul 10:52 am

    apa tarekat2…..apa sufi2…dr pd tejerumus k perbuatan bid ah…yg amalanna tertolak,mending ga sah ah
    dah cpe2 dosa lg….

    Balas
  • 187. ratmiyanto  |  Maret 12, 2011 pukul 2:56 pm

    brarti anda tidak tau apa terkat,apa sufi…bertanya dulu ama yang tau… baru berkomentar jgn cepat memutuskan pekerjaan orang dgn kata2 bid’ah..jgn2 anda sendiri tidak paham apa yang dfi katakan bid’ah…

    Balas
  • 188. ratmiyanto  |  Maret 12, 2011 pukul 2:57 pm

    brarti anda tidak tau apa tarekhat,apa sufi…bertanya dulu ama yang tau… baru berkomentar jgn cepat memutuskan pekerjaan orang dgn kata2 bid’ah..jgn2 anda sendiri tidak paham apa yang dfi katakan bid’ah…

    Balas
  • 189. ratmiyanto  |  Maret 12, 2011 pukul 3:09 pm

    aslmkm bpk indra madura…minta izin menambahkan tulisan bpk ada satu hal yg tertinggal,….makrifat itu sekalian harta ku.

    Balas
  • 190. Andi Suwaidi  |  Maret 15, 2011 pukul 11:45 am

    ya Allah…
    Ilahi Anta maksudi… waredhoka matlubi….

    Saudaraku… saya baru saja pulang dan mengikuti suluk usai menulis komentar saya sebelumnya…
    Subhannallah…. rindunya.. ya Allah…
    pengen nangis lagi rasanya…

    moga kita dikumpulkan dalam rumpun kasih sayang Allah…

    Balas
  • 191. hasan  |  Maret 17, 2011 pukul 2:30 am

    Assalam ….. Salam Kenal untuk semua ….

    Saya perlu bantuan nih …… ada ngak yah majelis tarekat qadriyah wa naqsabandiyah di jakarta ??

    Klo ada yg tau ,tolong bantu saya informasi alamatnya ….

    Terimah kasih …. wassalm

    Balas
  • 192. hesty  |  Maret 21, 2011 pukul 3:28 am

    Ini ALiran Apa sih?

    Balas
  • 193. AUDY MUHAMMAD  |  Maret 23, 2011 pukul 1:26 pm

    KIAMAT SUDAH DEKAT. SEGERA MASUK TAREKAT !

    Balas
  • 194. ratmiyanto  |  Maret 23, 2011 pukul 2:08 pm

    aslmkm ibu hesty,saya perjelas ya. tharekat itu bkn aliran,..tapi pengamalan……

    Balas
  • 195. bulbul  |  April 4, 2011 pukul 3:10 pm

    kasih tau donk tepat pengajian tauhit tasauf yang ada di aceh selatan

    Balas
  • 196. bulbul  |  April 4, 2011 pukul 3:11 pm

    kasih tau donk tepat pengajian tauhit tasauf yang ada di aceh

    Balas
  • 198. joko wiji  |  April 13, 2011 pukul 6:12 am

    assalmualaikum wr.wb.
    boleh saya minta alamat nya yang di jakarta selatan..??

    Balas
  • 199. maruli  |  April 25, 2011 pukul 10:13 am

    assalamualaikum.saya minta bantuannya.apa boleh minya petunjuk dari bapak.mudah mudahan bapak dapat petunjuk dari Allah terhadap apa yang saya jalani saat ini.saya sedang mengalami perjalanan batin..mohon bantuannya..

    Balas
  • 200. Isman  |  Mei 12, 2011 pukul 7:06 pm

    Askum
    s0dara2q seiman set0riq0h nqsyband mg kta dpt sllu brsma allah
    yg g suka t0riq0h t0bat n blajarlah
    yg t0riqh jg hrs ttp bljar jngan lena
    wskum

    Balas
  • 201. SutaryatXIX  |  Mei 20, 2011 pukul 11:58 am

    Saudara yg sudah bertharekat jangan merasa bertharekat yg belum masuk organisasi tharekat jgn menyesatkan dgn yg sudah mengamalkan. Karena kita belum tentu yg paling benar menurut allah.itu pun kalo allah tujuan kita.membenarkan dan menyalahkan adalah hak allah.yg paling penting semoga allah senantiasa memberikan petunjuk kejalan yg lurus unk menggapai ampunan,karunia dan ridho-nya.

    Balas
  • 202. Isman  |  Mei 20, 2011 pukul 8:21 pm

    Askum
    s0dara2q d planet mnapun brda…
    Mg ttp dlm rhmat allah
    yg bilang t0riq0t itu sesat, bd’ah, baru, melenceng at0 apalah.. Sadarilah bhwa itu batas pengetahuan anda sbg indikasi bhwa anda masih trus d wajibkn blajar smpe mati, bkn hnya anda, bhkn yg udah t0riq0h pun msih ttp wjb bljar
    krn kta ni bd0h, allah yg maha tahu n mha bnar
    masih buanyak dalil2 t0riq0h yg d smbunyikan dmi mnjaga kluhurannya sbgmna org jual mutiara n brlian g mungkin d jual scra asongan d bis2 ato d lampu merah dsb.
    Bwt sodara2q kholidiyah ayo krja bwt bekal, bntar lg bulan rjb wktunya suluk, pnuhi panggilan guru
    yg mw ktmu aq cari ja d psulukan pnd0k mantenan udanawu blitar. D sna bnyk tmn2 triq0h dr sumatra, jwa tngah dll. Bwt yg bru mau msuk triq0h d sna pntu trbka lebar n bnyak pmbimbing
    trims. Salam UI. Wskum

    Balas
    • 203. MUTING  |  Agustus 29, 2011 pukul 5:19 am

      Emang ada ya mas tujuh unsur2 itu???
      kalau boleh di jelaskan di Al-qur’an surat apa,ayat berapa???klu di hadist,bunyinya gimana,perawinya siapa??? MASYA ALLAH>>>>

      Balas
  • 204. anur  |  Mei 24, 2011 pukul 2:27 pm

    asslm, hay teman teman tolong dong kasih tau aku alamat nya syec musitary bin muhamadon sekarang ?dulu aku pernah suluk di tmpatnya syech tapi sekarang lupa alamatnya

    Balas
  • 205. realiswan  |  Mei 28, 2011 pukul 12:07 pm

    askum
    abang2 sekalian mohon saya dikasih tau alamat surau yang ada dipontianak, krn skrg saya berada diptk, sblmnya saya ucapkan terimakasih. wasalam.

    Balas
  • 207. Abu Zulfa  |  Juni 23, 2011 pukul 3:09 pm

    “Alaa Bi Dzikrillahi Tathmainnal Qulub” (Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah SWT akan menentramkan hati). Kata “dzikir” berarti mengingat, mengucap. Saat raga mengucap, maka sanubari kita hendaklah ikut pula mengucap, tatkala raga ini mengingat, maka hati mesti pula mengingat. Bagaimana bisa dikatakan mengamalkan Islam secara Kaffah, jika dalam hati banyak kedangkalan-kedangkalan, pepatah mengatakan : ” At-Thoriiqotu Khoirum Minal Maddatii”.
    Metode (Jalan/cara) lebih baik daripada sekedar teori. Alangkah baiknya segala bentuk Ke”Su’uzonan” terhadap saudara-saudara kita yang menjalani peribadatan dengan metodenya masing-masing dapat dihilangkan dari qalbu ini, yang terpenting saat ini wahai Ikhwanul muslimin jaga keseimbangan akal dan budi, dunia dan akkirat, cinta dan benci,hati dan fikiran, semuanya itu menjadi bagian dari kehidupan yang realistis tanpa harus fanatis terhadap golongan tertentu, berfanatiklah terhadap Islam itu sendiri !!!.
    Saya buat sebuah ibarat ketika seseorang sedang dilanda asmara dan dimabuk cinta, segala cara segenap tenaga dan fikiran ditumpahkan untuk menyatakan serta mengungkapkan perasaannya terhadap orang yang ditaksir agar cinta nya diterima, “Pastinya kita pernah mengalami masa-masa itu”. Ada yang mengungkapkan dengan cara memberi sekuntum bunga, ada pula dengan senandung puisi, mungkin juga ada yang dengan cara lebih ekstrem seperti mengiris tangannya untuk membuktikan rasa cintanya atau terjun dari ketinggian tertentu,… kesemuanya itu tak lain dan tak bukan sebagai cara untuk cintanya dapat diterima oleh sang kekasih.
    Segala bentuk perbedaan di dalam Islam merupakan Rahmat dari Allah SWT. so….” Wa’tashimuu Bi Hablillahi Jami’awwalaa Tafarraquu”. Berpegang teguhlah pada tali agama Allah SWT dan janganlah bercerai berai. Ikhwan hindari segala bentuk profokatif, berasumsi, atau sekedar ikut-ikutan!!! Bila kita merasa ragu, maka hindarilah segala keraguan itu. “Belajar dan belajarlah kita semua Kepada orang-orang yang benar serta benar-benar orang”. Syukron. Wallahu A’lam Bil Muroodih.

    Balas
    • 208. jabir  |  Agustus 23, 2011 pukul 8:26 pm

      maaf ya sy tambahkan sedikit anda pun harus tahu napas yg keluar masuk karna yg harus kt jaga selalu adalah napas kita

      Balas
  • 209. duta  |  Juli 2, 2011 pukul 7:02 pm

    indah ikut tarikat itu kok, sungguh indah sekali, sifat & kepribadian kita & rohani kita di tuntun menuju jalan kebenaran! ini bukan aliran, tp pgamalan ibadah yg lebih mulia

    Balas
  • 210. ryan alias yanto alias togog.  |  Juli 6, 2011 pukul 11:08 am

    Semuanya benar, tak ada yang salah, karna punya hujah masing-masing. lu lu gue gue…………..!!!!!!

    Balas
  • 211. Roomskey Ahmad  |  Juli 9, 2011 pukul 5:25 am

    Alhamndulillah,..sunngguh Tarikhat tak perlu diragukan lagi,..

    Alkisah baru-baru ini didaerah saya ada aliran tarekhat yang dipimpin oleh seorang guru,.terus terang sebelumnya saya sendiri masih meragukan ajaran tarikhat itu terutama pada saat pelaksanaan HAUL SYAEIKH ABDUL QADIR JAILANI,.
    tetapi sekarang setelah Guru besar itu meninggal dunia,.Subhanallah pada saat itu pula diatas langit Nampak dengan sangat jelas Awan bertuliskan lafaz ALLAH,.Allah memberikan karomah,.tanda-tanda kebesarannya,..
    banyak orang melihat dan karena saya sendiri tidak melihat,.saya menanyakan langsung kepada salah satu murid beliau,.apakah itu betul,..lalu murid tersebut menjawab pada saat saya pulang kerumah dari nyelawat dirmh beliau saya melemaskan diri dan berbaring menatap langit,.dan tersentak saya terkejut saya melihat awan berlafazkan Allah diatas langit,..Subhanallah sungguh benar-benar salah satu kekasih Allah SWT telah wafat,..
    Semoga Allah memberikan kita hidayah untuk bisa menjadi salah satu kekasih-Nya..Aminn,..

    Balas
  • 212. pampam  |  Juli 13, 2011 pukul 7:26 pm

    semuanya bener yg gak bener yg kaga sholat;syareat dan hakekat itu bukan tingkatan , tapi satu kesatuan , syareat tanpa hakekat kosong , tapi hakekat tanpa syareat batil, dan bukan banyaknya amalan ibadah kita ,yg menentukan kita masuk surga , tapi karna rahmat Alloh SWT , marilah kita berlomba-lomba menjadi yg terbaik disisi Alloh SWT “wa ta simu bihablillahi jami’a wala tafarroku ,” dan berpegang teguhlah pada tali agama Alloh dan janganlah terpecah belah”

    Balas
  • 213. Kofi Robusta  |  Juli 25, 2011 pukul 6:19 am

    di mana alamat tarekat naqshabandi di dalam bandar Kuala lumpur

    Balas
  • 214. Moh. Jufrie MZ  |  Agustus 20, 2011 pukul 4:29 pm

    Assalamu ‘alaikum wr. wb. !
    Saya salah satu murid thoriqoh naqsyabandiyah mudhariya / ahmadiyah yang ad di madura di bwh pinpinan Syaikh Isma’il Fathul Bari.
    Klo boleh, sy mo minta foto2nya syaikh mursyid T.NB yang ad di India dn Turkey !

    wassalam……. trm ksh

    Balas
  • 215. jabir  |  Agustus 23, 2011 pukul 8:42 pm

    saya mau tanya kalau anda semua adalah penganut tarekat naqsyahbandi mana 7 lapis langit dan di mana 7 lapis bumi di dalam tubuh kita

    Balas
  • 216. adhy  |  Agustus 23, 2011 pukul 10:49 pm

    assalamualaikum.wr,,wb…
    alamat yg di medan di mana ya.?
    posisi aku skarang di tebing tinggi.
    mohon bantuanya..
    makasih.

    Balas
  • 217. siddik  |  Agustus 24, 2011 pukul 7:05 pm

    di aceh ada tempat tuk ikut mfnjadi anggota tarekat naksabandi alamat sbb pondok pesantren babussalam jln mrdan-b aceh kecamatan baktiya aceh utara

    Balas
  • 218. fajar indra idin.s.pd  |  Agustus 27, 2011 pukul 4:59 pm

    …salam…sya pernah membaca buku2tentang tharekat naqsabandi dan jujur sya sangat tertarik tapi saya lebih banyak bingung karna banyak hal adab yg saya tidak mengerti sya pingin belajar tapi di tempat saya tdak ada syeh untuk bisa membimbing,mungkin saya bisa dibantu jalan keluarnya…

    Balas
  • 219. hasan  |  September 7, 2011 pukul 7:09 am

    alamat guru tarekat yg ada d batam dmna ya,mhon infona,tq

    Balas
  • 220. hasan  |  September 7, 2011 pukul 7:10 am

    tolong,untuk sodara2 yg da d batam,yg tau ksih infona ya

    Balas
  • 221. aman  |  September 19, 2011 pukul 2:55 pm

    kalo di kalimantan selatan alamat guru tarekat dimana ya???

    Balas
  • 222. aman  |  September 19, 2011 pukul 2:57 pm

    tolong dong kalo dikalimantan selatan/banjarbaru alamat guru tarekat dimana ya,..???

    Balas
  • 223. rahmat  |  Oktober 2, 2011 pukul 4:50 am

    asw…
    saya mw tanya sebagian orng mengatakan tarekat itu sesat dan ada pula yang mengatakan tidak.,
    apa hukum nya tarekat ??

    Balas
  • 224. antarsari  |  Oktober 4, 2011 pukul 11:55 am

    assalam, saudara,
    ingin saya bertanya,
    apakah asal doa munajat, “ilahi anta maqsudi wa ridlaka mathlubi”
    ini berasal dari tareqat naksyabandiah?

    atau dari nabi muhammad s.a.w.?

    terima kasih

    Balas
  • 225. hamba allah  |  Oktober 13, 2011 pukul 12:40 pm

    astagfirullah hal adzim, saudaraku seiman bawa lah agama islam yaitu agama allah sesuai apa yg dituntunkan oleh nabi muhammad SAW bukanlah guru maupun yg lain krn bagaimanapun ilmu kita terbatas dan hanya kpd ajaran nabi muhammad Lah yang hrus kita ikuti. ikutilah alquran dan assunnah tanpa ada embel ajaran baru yaitu thariqat. justru rasulullah menitipkan kita alquran dan assunnah untuk berpegang teguh kpd kduanya. smoga Allah menuntun kita ke jalan yg benar dan dimatikan dalam keadaan khusnul khotimah.amiien

    Balas
  • 226. rahmat  |  Oktober 14, 2011 pukul 5:40 am

    asw…
    hamba allh saya mw bertanya.,
    apa hukum nya tarekat ??

    Balas
    • 227. iedn tea  |  Oktober 17, 2011 pukul 5:49 am

      wajb..

      Balas
  • 228. iedn tea  |  Oktober 17, 2011 pukul 5:43 am

    apakah tuan aliran tarikat naqsabandiyah djabalqubis???

    Balas
  • 229. zainudin  |  Oktober 19, 2011 pukul 8:43 am

    Firman allah, quran itu berisi dua bagian, yg jelas dan yg mutasyabihat(ghoib/samar), dan yang jelas itulah yang wajib, dan jangan sekali2 mencari yg mutasyabihat karena semakin kamu cari kamu akan semakin tersesat..
    Syareat itu wajib bg muslim, dan thoriqoh itu sunat, Hakekat haq hanya allah yg maha agung,
    Perbedaan itu suatu yg wajar krn tercipta dari pendalaman ilmu, ketajaman akal yg berlainan dan emosional bisikan setan yg takabur,
    syareat itu ibadah dhohir dgn tujuan ketaqwaan batin
    thoreqoh itu perantara sarana pendukung utk memudahkan menuju ketaqwaan.
    ibarat syareat itu pohon, taqwa itu buahnya dan thoriqoh itu pupuk dan air…..
    Selayaknya yg syar’i itu yg di ungkapkan di depan umat krn bs di cerna dgn akal dan allah tdk pernah memberatkan pelaksanaanya pd hambanya, pengalaman batin itu tdk bs di wakilkan dgn bahasa maupun tulisan maka akan menimbulkan fitnah bila itu di ungkapkan, bukankah ilmu allah itu tak tertulis dgn 7 lautan ? maka jganlah terlalu gampang mengafirkan bhkan memusrikan yg lain krn hakekat ketaqwaan hamba itu hanya allah yg berhak menilai dan jangan pula mengumbar bahasa batin krn manusia lain takan pernah tau dan akan tersesat dgn penafsiranya hanya allah dan pelaku itu sendiri yg tahu, agama tercipta sbg petunjuk hati utk mengemban amanah kholfah di bumi ini. bukankah kalau hati manusia itu baik maka baiklah seluruhnya, yg bisa di ajarkan rosul itu memang hanya syariat krn itu yg bisa di sampaikan dgn bahasa dan tulisan, sedangkan tentang hakekat itu tak terwakili dgn bahasa dan manfaat dr kepatuhan terhadap syariat itu hanya allah dan pelaku sendiri yg tau apalagi penilaian kadar tingkatanyapun hanya allah sendiri yg menentukan, Astaghfirulloohal ‘adzim.

    Balas
  • 230. Thong Pho Ho  |  Oktober 21, 2011 pukul 12:24 pm

    As Wr Wb,
    Ikut nimbrung maaf saya orang awam, tetapi saya meyakini yang bilang terekat itu sesat pasti dari GOLONGAN WAHABI !!!!!!!!!!!!

    Balas
  • 231. rehan  |  Oktober 28, 2011 pukul 3:57 am

    saya pernah ikut tarekat naksabandiah tetapi yg diajarkan gampang dan gak rumit..yaitu bagai mana kita bisa melihat dan mendengar secara gaib…amalannya .ada yg langsung bisa ada juga yg butuh waktu bertahun2.

    Balas
    • 232. Rianto Yk  |  Desember 28, 2013 pukul 9:39 am

      itu bukan ajaran tarekat naqsyabandi.. mohonlah petunjuk Allah SWT.

      Balas
  • 233. asli  |  Oktober 28, 2011 pukul 10:06 am

    ???????????

    Balas
  • 234. asli  |  Oktober 28, 2011 pukul 10:08 am

    siapakah yg bisa memberi safaat …….?????
    apakah seorang yg sudah meninggal bisa memberi syafaat….????

    Balas
  • 235. banyu70  |  November 14, 2011 pukul 3:59 am

    السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
    Silahkan mampir ke http ://www.muridsufi.web.id

    Balas
  • 236. Kania  |  November 29, 2011 pukul 6:36 pm

    Saya tinggal di daerah Cileungsi-Bogor,dimana saya bisa belajar Tarikat Naqsabandiah?

    Balas
  • 237. Joni Al Hasan  |  Desember 12, 2011 pukul 7:05 am

    Saya ingin juga sampai!!!!!!!

    Balas
  • 238. hadi intansyah  |  Desember 28, 2011 pukul 8:52 am

    tarekat itu adalah masalah hati dan rasa, tadinya saya bingung tentang islam apa saya??? lalu saya berusaha mencari tuhan saya??? setelah saya pergi dan mencari guru kira2 di daerah banten tempat saya lahir, alhamdulillah hati lebih tenang akan kebesaran dan nikmat Allah yang besar yang kita tak pernah sadar akan makna hidup…… Alhamdulillah semoga ini petunjuk gusti allah dari tarekat yang baru saya jalani, thank’s God

    Balas
  • 239. ahmda fiskal  |  Januari 16, 2012 pukul 8:20 am

    assalamualaikum wr. wb.
    Mahasuci Allah SWT atas izinnya saya mendapat pencerahan melalui berbagai pendapat dan pengertian tentang Tharikat. Mahasuci ALLAH SWT tiada yang aku ketahui selain daripada apa-apa yang telah Engkau beritahukan, sesungguhnya Engkau Maha Mulia. Tetaplah dalam Islam dengan Allah Swt Yang Ahad didalam jalan Rasulullah meskipun fikiran, pemahaman dan pendapat masing-masing berbeda.
    Wassalamualaikum wr. wb

    Balas
  • 240. nazar  |  Januari 21, 2012 pukul 6:54 pm

    lebih 60 ribu sehari pikiran kita antara positif dan negatif…apapun yg kita pikirkan itu lah hasil…tidak segampang membalikkan telapak tangan mimikirkan hal yg positif klo hati, masih di goda sama jin…karna jin akan trs menggoda umat manusia sampai akhir dunia(kiamat)…satu cara ya itu dengan selalu menyebut nama Allah…berzkir, carilah guru supaya ada jangan tersesat.,…agar hati selau terjaga dengan ha l- hal yg positif…semua yg mengatakan terikat Naqsyabandiyah sesat hati anda telah di rasuki…oleh iblis…jangan berprasangka buruk dulu klo tanpa ada bukti…karna prasangka buruk itu adalah temannya iblis…dalam ilmu fisika ada hukum gravitasi…tidak akan berjalan pada orbitnya klo suatu pikiran masih dirasuki pikiran yg negatif…semoga Allah memberika jln yg lurus buat anda yg berpikiran negatif…Amin

    Balas
  • 241. kofo robusta  |  Januari 22, 2012 pukul 8:55 pm

    di mana alamat Tarekat naqsyabandiah di Kuala Lumpur?

    Balas
  • 242. budi  |  Februari 9, 2012 pukul 12:27 am

    mau gabung mas,…..semoga manfaat

    Balas
  • 243. yaser  |  Februari 10, 2012 pukul 5:03 am

    Ass ,, kepada akhi ,, yang punya blog ini ,, bsa ga’ hamba mendapatkan kitab yang memuat ,, biografi syaikh abdullah affandi ,, syaikh sulaiman qarumi ,, dan syaikh sulaiman zuhdi ,

    jazakallah khairan jaza

    Balas
  • 244. reza1979  |  Februari 11, 2012 pukul 2:33 am

    Saya ingin memperdalam tarekat . . . Sapa yg harus saya jumpain untuk daerah medan . . . Mohon info nya

    Balas
  • 245. cecep hilman  |  Februari 13, 2012 pukul 5:35 am

    apakah benar apa bila seorang mursyid itu suka dihadapkan pada perjalanan hidup yg pahit ? apakah di benarkan kita mepelajari ilmu kasfi ? mafa saya masih awam tentang permasalahan ini. ditunggu jwabannya

    Balas
  • 246. MB Von Dalhar  |  Februari 21, 2012 pukul 7:11 am

    Assalamu’alaikum.

    Saya mau menambahkan sedikit. Sebelum melaksanakan apapun yang khususnya untuk hal-hal yang sangat penting, termasuk dalam hal ini adalah mau mempelajari dan mengikuti Thoriqot, hendaknya kita sebisa mungkin menjalankan dahulu sholat Istikhoroh untuk memilih kita akan mengikuti atau sebaliknya. Agar kita mendapatkan yang terbaik, walaupun kita sudah sedikit yakin atau tahu baik atau buruk dari hal-hal yang akan kita lakukan. Kalau saya pribadi selama ini Insya Allah yakin akan kebaikan Tarekat ini. Wallahu alam bi showab. Yang utama semoga Allah selalu menyelamatkan kita di dunia dan akhirat. Aamiin.

    Balas
  • 247. suwandy  |  Februari 22, 2012 pukul 2:04 pm

    assalamulaikum ustat,, mau bertanya saya ikhwan terikat nasabandi,, akan tetapi selama ini saya tidak mengamalkannya lagi,,bagaimana cara niat yang kuat supaya saya dapat mengamalkan terikat tersebut,,karena terikat itu memberikan ketenagan, kesejukan, tentram didalam hati,

    Balas
  • 248. runi  |  Maret 4, 2012 pukul 8:19 am

    ass, wrwb, saya domisili di Malang dan pernah ikut thariqat ini tahun 1993 dengan Mursyid Ayahanda YM Syeikh Prof. Dr. H Kadirun Yahya, bahkan sudah pernah suluk 1 di Nurul amin SBY. namun mulai tahun 1998 tidak rutin saya amalkan (waktu itu ahli tasawuf sibuk di Partai Cinta Damai) yang membuat saya sulit memahaminya. Namun sekarang saya dan keluarga ingin mengamalkan kembali Thoriqoh ini dan saya merasakan ‘manfaat yang luar biasa’ jika mengamalkannya. Mohon, informasi siapakah Mursyid yang sekarang semenjak Ayahanda Guru meninggal..?dimanakah alamat pengamalan dzikir rutin yang sekarang, mengingat tempat yg dulu sdh berpindah. terima kash.

    Balas
  • 249. Bagoes Gnd  |  Maret 18, 2012 pukul 7:53 pm

    Mbok ya … laen kali kalo nyuplik dari kolom orang d cantumkan sourcenya ….

    Balas
  • 250. yazid  |  April 6, 2012 pukul 7:50 am

    Saya berniat untuk belajar dan melaksanakan Thoriqoh ini < kalau di Palembang dimana tempat belajarnya

    Balas
  • 251. Toni Prastowohadi, SE, MM  |  Mei 19, 2012 pukul 2:58 am

    thariqat adal sarana menyucikan hati dan amaliah kebaikan hrs tercermin dlm kehidupan sehari-hari. Islam yg kuat harus kuat lahir ( otaknya ) dan batin ( hatinya ). Mereka yg g suka Islam selalu berusaha utk menghancurkan baik dari dlm maupun dari luar. Politik pecah belah dan dijajah ( devide et impera ) banyak diterapkan. Umat Islam hrs bersatu padu dg segala kemampuan yg dimiliki, berprestasi dlm bidangnya masing2 dan berakhlak islami.

    Balas
  • 252. Egie  |  Mei 24, 2012 pukul 6:49 am

    Ass. Jgn terlalu mudah untuk bilang Bid’ah wahai saudaraku, sesama muslim adalah saudara, seorang muslim adalah pendakwah, Apakah Syaidina Umar bin khatab yang menjadikan shalat berjamaah itu Bid’ah ? dan apakah para sahabat Nabi mengumpulkan para penghafal Al-Quran utk dibukukan menjadi Kitab Suci Al-Quran seperti skrg ini yang anda pakai untuk mengaji adalah produk Bid’ah ? Ilahi anta maksudi waridhoka matlubi. Wass

    Balas
  • 253. hari anto  |  November 3, 2012 pukul 5:25 pm

    mohon izin ana mengkopy artikel ini untuk bahan pelajaran.. jazakumullah khair.

    Balas
  • 254. remyremy951@yahoo.com  |  November 19, 2012 pukul 4:04 pm

    Sudah lama saya mau mencari guru yang mengajarkan ilmu tarekat tapi sampai sekarang belum ketemu, mungkin yang mengajar sembunyi2 karna di Singapura ilmu yng slalu diajarkan menurut aliran mainstream atau ortodoks…

    Balas
  • 255. Taiminyah  |  November 20, 2012 pukul 11:53 am

    Umar2 kebiasaan orang salafirun, bisanya ngomong bid’ah,ilmu dangkal banyak pendapat

    Balas
  • 256. Rebo Sumarto  |  Februari 25, 2013 pukul 8:13 pm

    untuk di jember. jatim…..kemana aku mencari info???

    Balas
  • 257. Rianto Yk  |  Desember 28, 2013 pukul 9:33 am

    bagi yang ingin mendalami tarekat naqsyabandiyah khalidiyah pondoknya : PP ATAS ANGIN (desa darmacaang kec. cikoneng kab. ciamis jawa barat). semoga kita senantiasa mendapat petuntuk dan golongkan dengan orang-orang yang sholeh.info (hp.085609085521)

    Balas
  • 258. djoko sulistyo  |  Maret 12, 2014 pukul 5:55 am

    Mohon informasi musrsyid di daerah surakarta
    alamat sulistyodjoko58@yahoo.co.id

    terimakasih

    Balas
  • 259. Rianto Yk  |  April 20, 2014 pukul 5:06 am

    Tarekat adalah suatu jalan untuk menghantarkan kita dalan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui amalan wirid/dzikir dll dibawah bimbingan seorang guru ruhani (mursyid). seorang mursid yang silsilah keguruannya bersambung pada Baginda Rasulullah SAW serta mewarisi apa yang dimilki oleh nabi, baik dari segi keilmuan, spiritualitas, keshalehan, akhlak dan lain sebagaina.Seorang guru yang karismatik memiliki karamah biasanya akan banyak orang atau jamaah yang datang kepadanya untuk berguru dan memohon berkahnya.

    Balas
  • 260. Rianto Yk  |  April 20, 2014 pukul 5:33 am

    ALAMAT Ribath (Pesantren) Tarekat naqsyabandiyah Khalidiyah di Yogyakarta : RUBATH MUBARAK QASRUL ARIFIN D/A Plosokuning III desa Minomartani Kec Ngalik Kab Sleman YK. Bisa konsultasi di sini dan jangan takut bertarekat untuk mensucikan diri lahir batin menuju kedekatan kepada Allah SWT. semoga bermanfaat.

    Balas
  • 261. rakha prayoga  |  Januari 15, 2015 pukul 4:12 pm

    saya mau silsilah tariqat naqsabandiyah cabang bengkulu dan nama tuan guru besar yang sekarang masi hidup

    Balas
  • 262. Arny  |  Januari 28, 2015 pukul 9:40 am

    mohon izin saya mengkopy artikel ini untuk bahan pelajaran.. Terima kasih

    Balas
  • 263. rido  |  Maret 1, 2015 pukul 3:45 am

    sejarahnya sangat lengkap trims

    Balas
  • 264. muhammad hariz  |  November 23, 2015 pukul 5:27 am

    boleh saya dapatkan pdf aurad tarekat naqsyabndiyah kholidiyah? kalau ada, kirimkan ke emel saya, hariz.musa27@gmail.com

    Balas

Tinggalkan Balasan ke ridha Batalkan balasan

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


April 2007
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  

Blog Stats

  • 653.196 hits

Top Clicks

  • Tidak ada

RSS Feed yang Tidak Diketahui

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

RSS Feed yang Tidak Diketahui

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

This website is worth
What is your website worth?
Add to Google

Syafii Photos