Soal Robithoh, Alam Malakut dan Alam Jabarut

Mei 9, 2007 at 6:00 pm 55 komentar

  1. Robithoh adalah mengaitkan perjalanan ruhani dengan Mursyid atau Syeikh yang membimbing anda. Robithoh biasanya menjadi tradisi para Sufi ketika awal penempuhan perjalanan menuju kepada Allah, bisa melalui Tawassul ketika berdoa, atau hadiah surat Al-Fatihah kepada mereka. Namun cara ber-Robithoh pun juga ada aturannya sesuai dengan petunjuk Syeikhnya. Dalam robithoh seorang murid hendaknya tidak membayang-bayangkan wajah atau foto sang Syeikh atau sang Mursyid. Orientasinya hanya kepada Wajah Allah saja. Sebagaimana dalam Al-Qur’an disebutkan, “kemana pun engkau menghadap, disanalah Wajah Allah.” Bukan wajah makhluk Allah, atau wajah guru atau Mursyid.

    Dalam Robithoh disebutkan mengenai at-Tashawwur bi-Shurotis Syeikh, yang artinya membayangkan gambar atau sosok guru, dimaksud sesungguhnya bukannya seseorang membayangkan wajah syeikh. Namun, ketika anda suluk dan berdzikir atau bertawajuh, tiba-tiba melintas – tanpa anda kehendaki— wajah guru, itulah yang disebut Tashawur bishuratis Syeikh. Bukan berusaha menghadirkan sosok Mursyid atau Syeikh.

    Sebab jika anda sedang membayangkan wajah guru anda, lalu nyawa dicabut oleh Allah ketika itu, apakah anda tergolong Husnul Khotimah atau Su’ul Khotimah ?. Sebab di akhir hayat anda bukan Allah yang terbayang dalam ingatan anda, tetapi wajah makhluk Allah, yaitu Syeikh anda. Nah, renungkanlah!

  2. Alam Malakut adalah tahap atau derajat ruhaniyah yang digambarkan sebagai alam atau wilayah kebajikan hakiki atau sejatinya rasa jiwa. Disanalah dunia Ruh hanya merindukan dan menghendaki Allah semata (tanzih), dan disanalah Alam Malakut itu menjadi taman jiwa yang hakiki, dengan keindahan Asma’ dan sifatNya Allah yang terpantul dalam hamparan Ruh kekasih Allah.
  3. Sedangkan Alam Jabarut adalah Alam Ilahi yang menjadi hamparan Ma’rifatullah, dimana seluruh elemen satu dalam banyak dan banyak dalam satu, menjelma dalam penyucian tasbih kepada Allah semata. Dunia Rahasia Ilahi, itulah Alam Jabarut. Nah, di atas Alam Jabarut masih ada lagi Alam Lahut, Alam Hahut dan Bahut serta Ahut. (Maha Ghuyubul Ghuyub) . Wallahu A’lam.

    Kita tidak diperintah untuk memasuki alam-alam itu. Dan anda jangan berambisi untuk memasukinya. Karena yang memasukkan ke alam-alam itu Allah jua. Bukan kehendak kita.

Entry filed under: Alam.

Seputar Bulan Syaban BANGUNAN ALAM MAKHLUK

55 Komentar Add your own

  • 1. Erwin  |  Februari 7, 2008 pukul 11:39 pm

    Assalamu’alaikum Wr.Wb. aku ingin bersilaturahim dengan para ikhwan & akhwat khususnya yang sedang menuju pencarian atau menuju jalan Tuhan semoga kita semua mendapat Maghfirah, hidayah, serta inayahnya Amin. add rahoel_macho@yahoo.com

    Balas
    • 2. saliman  |  September 24, 2010 pukul 8:10 am

      mengetahui jalan menuju tuhan itu yang terbaik dari seisi alam ini kita cari

      Balas
      • 3. saliman  |  September 24, 2010 pukul 8:41 am

        Memang memahami menuju ma’rifat (mengetahui) Allah itu harus sudah masuk ke thoriqoh (Naqsabandiyah) tercepat suluknya mujawwad.

  • 4. mohd noh yahya  |  Mei 25, 2008 pukul 2:28 am

    bagaimanakah air yang jernih itu bisa menghapuskan dosa pada pandangan hakikat yang sebenar?

    Balas
  • 5. jack  |  Juli 25, 2008 pukul 8:01 am

    bersihkanlah hati kamu dahulu..

    Balas
  • 6. Achmad H  |  September 19, 2008 pukul 2:18 am

    soal Robithoh,
    Saya akan meng-komen tentang pemahaman anda terhadap robithoh, penjelasan saya untuk anda, kalau boleh saya menasehati anda.
    Posisi anda saat ini tentang robithoh bagaikan posisi Nabi Musa AS pada saat sedang berguru dengan Nabiullah Khaidir AS. anda Sok tahu mengerti. demikian
    Nasehat saya kaji ulang pelajaran Nabi Musa AS ketika bersama Nabi Khaidir AS.
    anda akan mendapatkan jawabannya, renungkan.
    semoga anda mendapat petunjuk.
    jadilah islam dengan hati,iman,dan taqwa
    bukan islam atas dasar aqal sendiri yang dapat dipengaruhi syeiton.
    trmksh

    Balas
    • 7. tata kasta  |  Maret 11, 2016 pukul 1:50 am

      subhanaaloh

      Balas
  • 8. Indra Saputra  |  Januari 16, 2009 pukul 8:07 am

    asalamualaikum wr.wb

    Balas
  • 9. ranu  |  Januari 17, 2009 pukul 6:17 am

    bagaimana cara membayangkan wajah allah? yang benar itu jabarut baru malakut atau malakut baru jabarut?

    Balas
  • 10. Aliks  |  Januari 18, 2009 pukul 4:47 am

    Assalamu’alaikum…
    Menurut ilmu yang saya dapat, sepertinya urutan di atas adalah salah, atau mungkin sang penulis terbalik. karena urutan yang saya ketahui adalah 1.alam jabarut 2.alam malakut 3.alam lahut. silahkan di koreksi jika ada kesalahan…
    Wassalam….

    Balas
  • 11. Adam  |  Januari 20, 2009 pukul 5:43 am

    Bismillah……

    Assalamualaikum…………………………………
    Salik/naik – Alam mulki,Alam malakut,Alam Jabarut,Haromil hudsi
    Turun – Haromil hudsi-Alam Jabarut,Alam malakut,Alam mulki
    Batasan akal hanya pada Alam malakut (sidiq atau Qidhib)
    Alam Jabarut masuk wilayah Ilmu (kebesaran &keagungan)
    Qudsi (yang sudah keluar dari tiga wilayah MMJ)

    Wasalam………………………………………….

    Balas
  • 12. assyaithon  |  Februari 23, 2009 pukul 1:18 pm

    Ass.wr.wb.

    Nafsu membuka internet….
    nafsu mengkritik……
    nafsu menyalahkan saudaramu sendiri….
    Bagaimana tidak semudah memasukkan sepotong jarum kedalam telaga bagiku untuk menggoda kalian ….jika Nafsu kalian terus begini he…he…he….
    Karena lahirnya kalian hanyalah manusia lemah…lalu diberikanNYA pemahaman dan kalian mengkritik…
    Lahirnya manusia gelap
    diberikanNYA penglihatan kalian main internet….
    Lahirnya manusia bodoh
    diberikanNYA kelebihan kalian saling menyalahkan….

    Wassalam saudara-2ku…..he…he….he…..

    Balas
  • 13. tanto  |  Februari 23, 2009 pukul 9:19 pm

    Ilmu itu bukan untuk di perjuangkan tapi untuk dijalankan. ketrangan dengan LAKU itu lebih bagus dari pada ucapan

    Balas
  • 14. tanto  |  Februari 23, 2009 pukul 9:45 pm

    semakin tinggi ilmu kita semakin bodohlah kita

    karna ilmu IJJA itu tiada bataasss…

    seperti kita mengupas “BAWANG ” bawang kita buka kulitnya didalamnya yang ada kulit semua terus dimana isinya..?????????

    Balas
  • 15. m.wardoyo  |  April 29, 2009 pukul 7:32 pm

    wahai saudaraku,gmn engkau hendak membayangkan wajah ALLAH, sementara bertemupun blm pernah,jgnlah engkau menghayal yg nggak2 ntar engkau dijerumuskan oleh syetan, jika gak tau wajahNYA ALLAH maka hendaklah kita bersama orang yang sudah bertemu dengan ALLAH, semoga kita dapat petunjuk dari ALLAH Amin…

    Balas
  • 16. Akar Sulur  |  Juli 27, 2009 pukul 4:01 pm

    Nang Ning Nung Neng Nong .. terakhir… Gong…. Semlenger….

    Balas
  • 17. MUMAJABAH  |  Agustus 18, 2009 pukul 12:14 pm

    Bismillah……
    Ketahuilah hamba Alloh? bahwa semua pendapat itu benar semua.
    tergantung alloh memberikan pemahaman Ilmu dimana?di-dhohirkah,di-bathinkah,di-Ilmukah atau diluar dari itu semua.
    jika ini salah itu benar anda koreksi lagi diri anda masing-masing.
    “Sesungguhnya diantara rosul yang satu dengan rosul yang lain tidak ada perbedaan”

    Balas
  • 18. JEBENG  |  September 18, 2009 pukul 5:02 pm

    MANUNGGALING KAWULA GUSTI….ANI ANUNG……YANG PENTING PRATEKNYA BROO….

    Balas
  • 19. nurazmi  |  Oktober 6, 2009 pukul 3:58 am

    bismilah, smoga Allah memberi petumjuk kepada kita.. amin…

    Balas
  • 20. Abi Zahra  |  Oktober 14, 2009 pukul 9:12 am

    Uraian Syafii diatas tentang Robithah adalah benar. Begitulah seharusnya robithah, bukan dibayang-bayangkan wajah mursyid, dan juga bukan dibayangkan wajah Allah. Tetapi hati menghadap kepada Allah. Bagaimana caranya….? Dengan Yaqin.
    Belum bisa yaqin? Maka sekurang-kurangnya dengan Dzon atau Sangka.
    Urutan alam :
    – Alam Syahadah (alam dunia)
    – Alam Jisim (alam jin dan sejenisnya)
    – Alam Malakut
    – Alam Jabarut
    – ….
    – ….
    ……
    Demikian semoga bermanfaat.

    Balas
  • 21. Agung Wibowo  |  Oktober 15, 2009 pukul 4:57 pm

    Assalamualaikum

    Sebelumnya saya meminta maaf, karena saya Hamba Allah yang Hina dan bodoh ini ingin sharing. Menurut saya itu tergangtung kepada manusia itu sendiri, dan yang terpenting hanya “LA ILLA HAILAULOH MUHAMMAD DAR ROSULLULOH” karena manusia mahluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Dan untuk mencapai kesempurnaan itu mari kita saling “Memberi dan mengisi”

    Wassalam…

    Balas
  • 22. Irakub Sukarmo  |  Desember 22, 2009 pukul 6:14 am

    Berlomba-lomba menuju kebaikan itulah yang paling utama.

    Balas
  • 23. iblies  |  Desember 30, 2009 pukul 5:19 pm

    assalamu alaikum wr. wb / sembahlah ALLAH, jangan pernah menyekutukanNYA.., berserah dirilah padaNYA.., YAKINlah akan ALLAH, niscaya IA akan memberi petunjuk jalan yg benar…, kebanyakan dari kita saling berebut kebenaran…? ingatlah kisah akan nabi MUHAMMAD, saat memindahkan hajar aswad…? sejatinya kita semua ini satu dan akan kembali pada yg tunggal..? semua ini hanyalah permainan ALLAH, Yang harus kita baca, jangan membenci pelakunya.., cintailah semua, seperti kita mencintai ALLAH…/? ALLAHU AKBAR, permainanMU sungguh mencerminkan WAJAH KESEMPURNAANMU..,? ada iblis, ada malaikat, ada jin, ada manusia., dll ciptaanNYA…? YA ALLAH

    Balas
  • 24. Rahmat Giling  |  Januari 15, 2010 pukul 8:32 am

    Assalamu’alaiku wr wb

    Sebagai masukan saja:
    1 Alam Nasut
    2 Alam Malakut
    3 Alam Jabarut
    4 Alam Lahut

    (mohon maaf jika ada perbedaan) Perbedaan adalah rahmat.

    Balas
  • 25. adna  |  Februari 11, 2010 pukul 9:08 pm

    Assalamualaikum…

    Saya minta tolong pada saudara-saudaraku, ingin dijelaskan lebih lengkap tentang ‘Alam Jabarut’, Saya sangat mengharapkan penjelasannya.

    e-mail : hitam_putih9@yahoo.com

    Terimakasih…

    Balas
    • 26. Mumajabah  |  Agustus 11, 2010 pukul 5:39 am

      Waalaikum salam
      Adna
      Alam Jabarut adalah alam ketiga dari Alam Mulki,Alam Malakut lalu Alam Jabarut, Alam Jabarut itu Alam kebesaran,keaguangan dan kekuasaan Alloh maksudnya adalah ILMU BILLAH > Ilmu tentang Alloh SWT.
      ALAM JABARUT = ALAM ILMU dasar pemahamannya dari sifat Alloh 99 . Arrohman Arrohim – Assobur . sampai sifat Alloh yang tiada batas.
      Akal Nafsani maupun Akal Qorizi tidak mampu untuk memahami Alam Jabarut.ila masya Alloh

      Wassalam.

      Balas
  • 27. Agus Susanto  |  Februari 18, 2010 pukul 3:38 am

    Ya Alloh berilah kami pemahaman yang benar…..

    Balas
  • 28. Haidar  |  Maret 28, 2010 pukul 1:33 am

    Masukan saja bagi saudara2 muslim. ………
    Lakukan lah dzikir dg hati & spy tdk ada riya’ yg akan menghancurkan iman kita.Bukankah setiap lisan yg keluar dari mulut ingin selalu mendapatkan pengakuan, merasa paling benar, paling shaleh ,paling lunya ilmu & yg lebih bahaya merasa paling dekat dg Allah. Nasehat para ulama toriqoh antara lain janganlah anda berdoa hanya karena menjalankan kwajiban saja krn hal itu hanya beban yg anda dapat. Janganlah anda berdoa hanya karena ingin masuk masuk surga krn itu hanya hak Allah semata. Dan janganlah anda berdoa hanya dg tujuan mencari derajat yg tinggi di sisiNya . Berdoalah dg Ihlas dan rasa cinta kepada Allah semata krn Allah lebih punya hak untuk menentukan nya. Pupuk lah cinta yg tulus kepada Allah melebihi apapun . Mohon dikoreksi kalo ada yg salah dan mohon maaf.

    Balas
  • 29. nurie  |  Maret 30, 2010 pukul 4:02 am

    bagaimana wuduk yang sempurna

    Balas
  • 30. ARY  |  Oktober 6, 2010 pukul 5:25 am

    KETAHUILAH DI DALAM RAHASIA DAN RAHASIANYA, MAKA KAMU TAU RAHASIAMU

    Balas
  • 31. fuad  |  Oktober 31, 2010 pukul 5:19 am

    Yang pasti ….semua pada HAKEKATNYAnya adalah Allah SWT sendiri yang lain……..gak ada……………………..

    Balas
  • 32. Adam......Wujud Wujud .....Adam  |  November 7, 2010 pukul 3:23 pm

    Adam

    Bagaimana bisa sesuatu yang tidak ada menutupi yang ada?
    Yang ada mustahil ditutupi dengan yang tidak ada
    Yang ada tetap ada abadi selamanya
    Yang tidak ada tetap tidak adanya.
    Mulki =dhohir,Malakut=Bathin,Jabarut=Ilmu
    Mulki, Malakut,Jabarut adalah Wujudiyah

    Balas
  • 33. uri  |  Desember 2, 2010 pukul 12:07 am

    mohon ampun kalau salah, mau ikut nimbrug nih: komertar komentar ikhwan dan akhwan semua telah menunjukan posisi nya masimg masing di hadapan Allah, dimana posisi atau maqom ikwan dan akhwat berada saat memberikan komentar, masing masing benar dengan ilmunya. seorang arif pernah memberikan segelas teh manis waktu saya bertamu beliau bilang minumlah teh masis itu katanya, sebelum saya minum saya tidak akan menemukan serupa apa manis yang beliau maksud setelah saya minum tahulah saya. beliau mengajarkan kepada saya kemudian jangan berkomentar tentang sesuatu sebelum tahu ilmunya. sekarang baru saya tahu apa maksudnya karena setelah saya dalami sesuatu ilmu, saya temukan dan saya tidak ingin berkomentar lagi.

    semoga bermanfaat

    Balas
    • 34. Purwandi  |  November 4, 2011 pukul 1:49 pm

      tidak bicaranya saja sampeyan bicara mas ,tidak komentarnya saja sampeyan komentar mas. guyon mas tapi beneran

      Balas
  • 35. hadi  |  Desember 20, 2010 pukul 7:26 am

    assalamu’alaikum Wr wr

    maaf hnya nmbrung permisi

    insya allah smua qta nendapat rahmat, serta inayah selalu dan dalan perlindungannya dalam menjalankannya…… amien

    Balas
  • 36. iqbal nganjuk  |  Januari 4, 2011 pukul 2:45 pm

    dalam berdoa Allah menyuruh bagi NYA Asma-Asmaul Husna maka berdoalah dengannya dan contoh2 doa yq diajarkan dalam Quran maupun doa Nabi yg ma”tsur tak ada dalam berzikir dan berdoa dimulai dengan robith kepada syekh dll . Ajaran robith adalah ajaran yg dikembangkan oleh ahli thoriqot bukan syariat Nabi. Harus berhati umat kristiani sesat karena mereka mereka berdoa robith dulu ke Nabi Isa dan bunda Maryam . Akhirnya disesatkan setan lama2 dianggap mereka wasilah ke Tuhan , bahkan lebih sesat menganggap Tuhan. Wallahu A”lamu bishshowab

    Balas
  • 37. Adam  |  Februari 13, 2011 pukul 6:31 am

    Ilmu Jabarut adalah Ilmu yang tidak ada di dhohir maupun di Bathin seyogyanya ilmu ini tidak disampaikan kepada orang-orang yang tidak ada keinginan kuat untuk mempelajarinya.
    Dhohir dan Bathin bertoloak belakang
    Bathin dan Ilmu bertolak belakang
    Apabila ada Ilmunya dhohir dan Bathin adalah Gambarannya Ilmu
    Jika tidak ada Ilmu maka dhohir maupun bathin tidak ada.

    Balas
  • 38. Hidayat  |  Maret 13, 2011 pukul 6:24 pm

    Barang siapa yg ingin bertemu Tuhan,hendaklah ia berbuat amal kebajikan dan mengabdi menjadi hamba yg Sholeh.
    Alam semesta ini lebih dari hanya sekedar mimpi.Banyak hal kebajikan dikehidupan yg bisa kita perbuat dan berguna bagi dunia dan akhirat.Tuhan Maha Belas Kasih dan Pemurah

    Balas
  • 39. sugianto  |  Juni 7, 2011 pukul 1:27 pm

    SEBENARNYA ILMU BATIN HARUS TERSIMPAN RAPI DALAM LEMARI HATI. JANGAN KITA SALING MEMAMERKANNYA.KARENA ALLAH SANGAT MEMBENCI ORANG YANG MEMBEBERKAN RAHASIA BATINNYA. JADI SUDAHLAH BERDEBAT. MARI KITA AMALKAN ILMU YANG KITA DAPAT WALAU HANYA SEDIKIT YANG PENTING ISTIQAMAH ITU LEBIH BERMAKNA.

    Balas
  • 40. edy suwarno  |  Juni 21, 2011 pukul 3:23 pm

    Nyimak,wasalam

    Balas
  • 41. hamzah  |  Agustus 9, 2011 pukul 2:36 am

    assalamualaikum wr wb
    mas bisa kenalkan saya dengan guru yang dimaksud diatas tadi
    saya rasa saya sangat butuh guru untuk bisa membimbing saya.
    wasallam

    Balas
  • 42. Adam  |  Agustus 24, 2011 pukul 5:22 am

    *Adam
    Pemahaman dan perluasan di Ilmu Jabarut itu untuk menghantarkan yang bukan Ilmu.Tapi semua itu harus dilalui terlebih dahulu.
    Barang siapa yang ingin masuk ke Haromil Qudsiku Engkau jangan tertipu oleh ‘Alam Mulki,Alam Malakut,Alam Jabarut.

    Balas
  • 43. cempaka  |  September 8, 2011 pukul 8:18 am

    salam..segala alam-alam yg di bingcang itu….bukan menjadi keutamaan hidup..yg penting pertama-tamanya ialah..wajib memperelokan sekelian amalan buat kita agar kita mendapat kasih
    sayang Allah dan Rasul..Allah akan menghisap sekilan amalan kita walaupun sehalus melebihi halusnya zarah..jadi mengapa kita tidak
    kita menghisap amalan kita sendiri sehalus-halusnya sekadar kemampuan kita sebagai manusia yg adanya akal padanya..jgan malas dan banyak memberi alasan…ini terjadi kerana manusia itu tak kenal akan nafsu,syaitan,dunia yg ada pada dirinya..bagaimana manusia itu nak menewaskannya…lalu tertipu dan sibuk dgn perkara lain..contohnya dgn apa yg berlaku skrg…sibuk utk mengetahui ttg alam-alam ini…sedangkan pada diri individu itu ada tidak wajib baginya mengetahui dan mencari..bahkan yg wajib baginya mengetahui dan mencari adalah bagaimana nak menjadi hamba yg sebaik-baik hamba disisi Allah dan sebaik-baik sahabat disisi Rasullullah..

    Balas
    • 44. a arif b  |  Januari 20, 2016 pukul 11:50 am

      maaf, akhi bukan menghisap tapi menghisab

      Balas
  • 45. Adam  |  September 13, 2011 pukul 12:57 am

    Adam
    Cempaka

    sedangkan pada diri individu itu ada tidak wajib baginya mengetahui dan mencari..bahkan yg wajib baginya mengetahui dan mencari adalah bagaimana nak menjadi hamba yg sebaik-baik hamba disisi Allah dan sebaik-baik sahabat disisi Rasullullah.

    Awak tolong jelaskan yang dimaksud :
    – Diri Individu
    – Hamba
    – Yang Wajib
    – Alloh
    – Rossululloh

    Adam

    Balas
  • 46. asli  |  Oktober 28, 2011 pukul 1:02 pm

    apapun itu ajaranya tapi mengaku muslim….
    .ya tuntunannya “al,quran dan hadist”………..
    jangan karna udah merasa udah “tinggi”…..trus menyepelekan orang yang ngomongin quran dan hadits…………
    “aku berlindung dari godaan syetan yang terkutuk”

    Balas
  • 47. Adam  |  November 20, 2011 pukul 2:30 pm

    Untuk memahami Agama terlebih dahulu memahami :
    – Ilmu Jabarut (sifat-sifat tuhan),asma ul husna 99
    – Ilmu Malakut (Rohani -bathiniyah)
    – Ilmu Mulki (dhohir/jasad)

    Jika tidak memahami ini maka akan mencampur adukkan antara yang hak dan yang bathil

    contoh : benar dan salah itu ada 3 wilayah diatas
    benar/salahnya jabarut
    benar/salahnya malakut/bathin/rohani
    benar/salahnya dhohir/jasad

    Balas
  • 48. rahmad  |  Februari 1, 2012 pukul 5:35 pm

    assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
    nama saya rahmad, dari medan, mohon maaf bila salah ngomong, sekedar mengingatkan kita semua,
    ada pepatah jawa yang mengatakan

    “ojo diucap sak durung gemecap”
    ” ojo di omongke sak durung dirasake”

    maaf kalau salah penulisan.
    wassalam,

    Balas
  • 49. Mbah Suro  |  Agustus 5, 2012 pukul 3:24 pm

    apa yang dimaksud dgn syariat-hakekat-ma’rifat? Bagaimana cara menggapai ketiganya? Mohon pencerahan.

    Balas
  • 50. Wong jowo  |  September 21, 2012 pukul 3:23 pm

    Batas langit dan luas bumi tdk dapat di ukur, ttp itu semua dpt di ukur dg kita berilmu. Trmasuk huruf A-L-L-O-H itu adalah simbul yg hrs kalian smua ketahui. Kalo anda smua sdh merasa dekat dg ALLOH knapa saling mnghujad…?? Karena manusia yg sdah merasa dkat dg dia psti memiliki sifat “Arrohman Arrohim” krn ALLOH menyerukan hal itu.

    Balas
  • 51. Abu idris  |  Oktober 1, 2012 pukul 4:26 am

    apbila mursyid melintas dlm byangan,kemudian dia mati.
    maka dia mati dlm keadaan husnul khtimah.
    krna,mursyid melintas dlm pikiran.bkn dlm bashiroh ny atau hati ny.
    bashiroh ny tetap memandang wajah Alloh.
    krna dia adalh seorg kuat iman ny,maka mursyid tdk bisa melintas dlm bashiroh ny atau hati ny,krna bashiroh ny tlah melihat Allah.
    demikian seorg yg salik yg teguh iman ny yg hati ny sudah brsih dri makhluk.
    maka dia mati husnul khotmah.
    wassalamualaikum.

    Balas
  • 52. Dedi Haryono  |  November 15, 2014 pukul 1:42 pm

    Mohon maaf sebelumnya, hati-hati menulis tentang bagian dari ilmu tarekat dan tasawwuf, mungkin niat kita ingin membelanya. tapi justru bisa terjadi anda malah memusuhinya. ingin tahu tentang tasawwuf? bergabunglah dengan tarekat yang muktabaroh yang sanadnya nyambung ke Rosulullah, insyaallah disana kita akan merasakan dermaga yang siap mengantarkan ruhani kita, semoga kita senantiasa dalam petunjuknya, Amien..

    Balas
  • 53. saw saw saw  |  November 25, 2014 pukul 1:36 am

    Dari Abu Hurairah r.a. Nabi Saw. Bersabda:“:“Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali”.(HR.Muslim). Ibnu Atha’illah berpeasan, “Seandainya seumur hidup engkau melakukan seluruh amal ketaatan, lalu Allah memberimu satu shalawat saja, tentu satu shalawat itu lebih berat daripada semua amal ketaatanmu selama hidup. Sebab engkau bershalawat sesuai dengan kapasitas kemampuanmu, sementara Allah bershalawat sesuai dengan Rububiyyah (sifat ketuhanan)-Nya.

    Balas
  • 54. Teguh  |  Desember 22, 2016 pukul 7:50 am

    Kalau tidak membayangkan wajah guru, lalu apa yang harus kita bayangkan?
    Mohon bantuannya

    Balas
  • 55. arif suyanto  |  November 18, 2018 pukul 9:24 am

    maaf anda banyak salah dalam menulis berbagai hal terkait dengan iilmu tasawuf, … lebih baik amalkan amaliah yang di ajarkan guru mursyid hingga sampai wusul illalloh… baru anhda tulis disini ya….

    Balas

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Mei 2007
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  

Blog Stats

  • 653.193 hits

Top Clicks

  • Tidak ada

RSS Feed yang Tidak Diketahui

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

RSS Feed yang Tidak Diketahui

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

This website is worth
What is your website worth?
Add to Google

Syafii Photos